Kuala Lumpur, Mobilitas – Menurut data Asosiasi Industri Otomotif Malaysia (MAA) sampai saat ini ada 52 merek atau pabrikan mobil yang bertarung di pasar mobil Malaysia.
Secara umum, tren penjualan merek juga mengalami fluktuasi di negara berpenduduk 34,13 juta jiwa itu. Selain karena faktor ekonomi, tren minat konsumen terhadap gaya desain dan teknologi disebut sejumlah analis industri juga mempengaruhi jumlah penjualan.
Termasuk di tahun 2023 lalu. Data MAA yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (21/2/2023) menunjukkan sepanjang tahun itu, jumlah mobil yang terjual di negara tetangga terdekat Indonesia itu mencapai 799.731 unit, meningkat 10,9 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebanyak 721.177 unit.
Dari total jumlah kendaraan yang terjual itu, 719.160 unit merupakan kendaraan penumpang (meningkat 12 persen dibanding tahun 2022). Sementara, 80.571 unit lainnya merupakan kendaraan komersial (meningkat 2 persen).
Adapun pabrikan yang tercatat sebagai penjual mobil terbanyak di negara kerajaan federal itu ada 10 merek atau pabrikan. Pertama, Perodua (perusahaan milik negara yang memproduksi dan menjual mobil merek Daihatsu) dengan total penjualan 330.325 unit.
Kemudian Proton dengan penjualan 150.975 unit. Ketiga Toyota dengan penjualan 106.206 unit. Keempat Honda yang melego mobil sebanyak 80.027 unit, dan kelima adalah Mitsubishi yang berhasil menjual 21.719 mobilnya.
Keenam Mazda dengan penjualan 19.124 unit, ketujuh Isuzu yang mobilnya laku sebanyak 16.908 unit, dan kedelapan BMW dengan penjualan 11.973 unit. Adapun urutan kesembilan dan kesepuluh adalah Nissan dan Mercedes-Benz yang masing-masing mengantongi angka penjualan 10.000 unit dan 9.315 unit. (Anp/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id