Jakarta, Mobilitas – Setelah pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo – Gibran telh mencapai 100 hari pertama kepemimpinannya, berbagai kalangan meminta agar mengevaluasi aturan yang masih memperbolehkan truk over dimensi dan over load (ODOL). Sebab, operasional truk seperti itu dinilai lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya.
“Kalau kita mencermati fakta kejadian kecelakaan yng terjadi yng diakibatkan angkutan truk ODOL maupun kerusakkan jalan yang ditimbulkan dan harus merogoh anggaran untuk perbaikan hingga Rp 43 triliun lebih setiap tahunnya. Tentu ini sangat disayangkan, karena nyawa orng juh lebih berharga dari materi apapun,” ungkap Anggota Komisi V DPR RI Sudjatmiko yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Rabu (29/1/2025).
Menurut Sudjatmiko, anggaran sebesar Rp 43 triliun lebih yang harus dikelurkan pemerintah untuk perbaikan jalan yang rusak akibat lalu-lalangnya truk ODOL itu bisa digunakan untuk keperluan lain. Misalnya untuk memberikan asupan gizi kepada ibu hamil dan anak-anak balita agar terhindar dri stunting, mencegah kematian ibu yang melahirkan, atau untuk membiayai operasional fasilitas kesehatan di daerah-daerah sulit.
“Oleh karena itu, saya minta Kepolisian dan Dishub (Dinas Perhubungan) memberikan sanksi tilang dan denda kepada truk ODOL itu. Sanksi juga diberikan ke pemilik truk dan pengguna jasa truk. Sush cukup kerugian negara ini ditolerir, anggaran sangat dibutuhkan untuk kesehatan dan pembangunan genersi yang berkualitas ketimbang untuk truk ODOL,” tandas Sudjatmiko.
Mengutip data Korlantas Polri, Sudjatmiko mengatakan sepanjang tahun 2024 kemarin jumlah kendaraan angkutan barang yang terlibat kecelakaan 6.250.035 unit. Jumlah itu meningkat 1,91 persen dibanding tahun 2023 yang sebanyak 6.132.671 kendaraan, dan terbanyak kedua setelah sepeda motor.
Jumlah kasus kecelakaan di Indonesia pada tahun itu sebanyak 165.614.547 kejadian. Jumlah itu meningkat 5,2 juta kasus dibanding tahun 2023 yang mencapai 160.434.918 kasus.
Sebelumnya, Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Tory Damantoro, meminta pemerintahan baru Indonesia segera memperbaiki permasalahan dari truk ODOL.Sebab, kata Tory, keselamatan transportasi sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi.
“Jika ekonominya tumbuh, pemerintah akan memiliki lebih banyak anggaran untuk mendanai program-program kesejahteraan seperti makanan bergizi gratis,” kata Tory dlam diskusi bertajuk Darurat Keselamatan Transportasi yang digelar MTI, di Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Dia juga memperingatkan, bahwa Indonesia saat ini tengah berada di situasi darurat kendaraan umum dan transportasi. ”Jika pemerintah tidak tegas mengatasi truk ODOL maka akan ada banyak kerugian sosial dan ekonomi,” tandas Tory. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id