Jakarta, Mobilitas – Gejala understeer terasa saat laju mobil tidak terkendali oleh lingkar kemudi alias melenceng.
Menurut instruktur senior safety driving Java Dwipa Adeventures, Saleh Al-Ghazali, understeer merupakan kondisi dimana laju mobil lepas kendali. Mobil sulit berbelok dan tetap meluncur ke arah lurus meski pengemudi telah memutar setir atau roda kemudi mobil.
“Penyebabnya bermacam-macam. Bisa karena sistem kemudi yang bermasalah karena ada komponen yang rusak atau aus, sampai dengan lintasan yang digenangi air hujan. Saat linatasan tergenang, ban mobil berpotensi kehilangan traksi atau daya cengkeram ke permukaan lintasan atau jalan. Sehingga, laju mobil pun sulit atau tidak terkendali,” papar Saleh saat dihubungi Mobilitas, dari Jakarta, Senin (9/1/2023).
Pada saat hujan dan jalanan tergenang air, maka potensi terjadinya aquaplanning (permukaan ban yang tidak menapak di permukaan jalan karena terangkat air sehingga cengkeraman telapak ban ke permukaan jalan hilang) sangat tinggi. Sedangkan saat musim kering, hilangnya traksi ban ke jalan bisa terjadi karena ukiran di telapak ban sudah habis alias ban sudah botak.
Kasus yang terjadi selama ini menunjukkan, mobil yang mengalami understeer atau lepas kendali sering mengalami risiko fatal. Mulai dari menabrak dinding pembatas jalan, menabrak benda atau kendaraan lain, hingga masuk ke jurang.
“Tetapi, jika seseorang telah merasakan gejala understeer, sebaiknya jangan panik. Tetap kuasai keadaan sembari menurunkan tingkat laju mobil, tetapi jangan mengerem mendadak atau banting setor dengan tiba-tiba. Jika kita panik, maka tidak akan fokus dan justeru berbahaya,” saran Saleh.
Berikut tips dari Saleh tentang apa yang harus dilakukan ketika mobil sudah beergejala mengalami understeer:
Pertama, lepas pedal gas dan secara perlahan arahkan roda kemudi mobil ke arah membelok. Satu hal yang patut diingat jangan mengerem secara mendadak “Dengan melepas pedal gas, akan terjadi engine brake. Jiak mobil yang dikemudikan mobil manual, jangan menginjak pedal kopling, lepas pedal kopling dengan harapan laju mobil akan tertahan,” ujar Saleh.
Kedua, jika laju mobil sudah melambat segera lakukan pengendalian mobil melalui roda kemudi ke arah yang aman. Setelah itu lakukan pengereman secara perlahan, dan kembalikan posisi kemudi hingga arah mobil searah dengan jalan.
“Dengan begitu ban mobil akan kembali mendapatkan titik cengkeraman di atas permukaan jalan. Sehingga mobil bisa kembali dikendalikan secara penuh,” jelas Saleh. (Jrr/Aa)