Jakarta, Mobilitas – Truk yang diluncurkan PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) ini merupakan edisi khusus.
Presiden Direktur HMSI, Masato Uchida, menjelaskan Hino 500 Ultimate Safety itu disajikan dalam enam varian, yakni FG 260 JK, SG 280 TH, FL 260 JN, FL 260 JW, FM 280 JD, dan FM 340 TH. Masing-masing varian memiliki kekhasan keunggulan, namun satu fitur wajib yang pasti ada di semua varian yakni Antilock Braking System (ABS).
“Perusahaan pengangkut B3 (Bahan Berbahaya Beracun) termasuk distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Pertamina mewajibkan kendaraan pengangkut produknya memiliki pengereman ABS. Untuk itu Hino 500 Ultimate Safety ini hadir dengan ABS bawaan pabrik. Sehingga, mereka tidak perlu menambahkan perangkat ABS yang membutuhkan biaya besar,” papar Uchida.
Dengan ABS, lanjut Uchida, maka traksi dan daya cengkram ban tetap terjaga saat pengemudi melakukan pengereman mendadak. Sehingga, tingkat keamanan kendaraan ini menjadi lebih baik.
Fitur lainnya yang disematkan pada truk ini adalah, Daytime Running Light atau DRL LED untuk meningkatkan visibilitas truk agar mudah terlihat oleh pengguna kendaraan lain. Selain itu juga terdapat on-road cabin, strainer, power window, dan pendingin ruangan atau AC.
Chief Operating Officer HMSI, Santiko Wardoyo, saat ditemui Mobilitas usai peluncuran truk tersebut di Jakarta, Rabu (18/1/2023) menyebut keberadaan fitur-fitur ini juga memberikan keuntungan tersendiri bagi pengemudi. Mereka tidak akan cepat lelah, terutama ruang kabin dilengkapi AC.
“Sebab, masukan dari customer yaitu perusahaan yang mengangkut produk B3 adalah pengemudi truk mereka yang banyak mengalami kelelahan, sehingga ini dinilai berpotensi membahayakan. Sebagai penyedia truk yang mereka percaya, kami di Hino memberikan fitur-fitur penunjang keamanan yang tinggi termasuk mencegah pengemudi cepat lelah ini,” papar dia.
Satu fitur yang ada di truk Hino 500 seroes itu adalah cabin tilt safety. Dengan fitur ini, maka kepala truk yang dibuka oleh awak truk dengan cara menjungkitkan ke depan (karena untuk keperluan pemeriksaan mesin dan sebagainya), akan kembali terkunci secara sempurna.
Jika penguncian belum benar-benar sempurna, maka alarm penanda kondisi tidak sempurna itu akan berbunyi untuk mengingatkan pengemudi. Fitur cabin tilt safety ini, lanjut Santiko, sangat penting karena pernah ada kejadian, sebuah truk pengangkut B3 tengah melaju di jalanan menurun, tiba-tiba kabin atau kepalanya terjungkit ke bawah.
“Pengemudi pun kehilangan kontrol karena posisi jungkit yang sulit, sehingga truk mengalami kecelakaan. Ini juga masukan dari customer dan kami respon positif. Karena kalau truk aman, zero accident, maka produktifitas perusahaan juga maksimal, ujungnya profit semakin meningkat,” tutur Santiko.
Kehadiran truk-truk dengan inovasi baru tersebut diberikan sebagai jawaban keinginan pelanggan. Sehingga, kepercayaan pelanggan semakin meningkat untuk tetap menggunakan produk Hino.
Terlebih, segmen pasar pengguna truk model ini sangat potensial. Bukan hanya perusahaan distribusi BBM saja, tetapi juga bahan-bahan kimiawi cair, bahkan limbah pabrik yang memang sangat membutuhkan sarana pengangkut yang aman bukan hanya bagi pengemudi tetapi juga masyarakat di jalan maupun sekitarnya.
“Dan komitmen seperti ini merupakan kunci keberhasilan kami selama 40 tahun beroperasi di Indonesia. Dimana kami saat ini menjadi pemimpin pasar di segmen truk medium,” ujar Santiko.
Data di Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, sepanjang 2022 kemarin Hino berhasil menjual produknya sebanyak 29.880 truk dan bus. Jumlah ini melonjak 51% dibanding tahun sebelumnya, yang sebanyak 19.793 unit. (Aa)