Bisnis

Penjualan Babak Belur, Sienta Hilang dari Daftar Dagangan Toyota Indonesia

×

Penjualan Babak Belur, Sienta Hilang dari Daftar Dagangan Toyota Indonesia

Share this article
Toyota Sienta di Indonesia - dok.Istimewa

Jakarta, Mobilitas – Di situs resmi PT Toyota Astra Motor (TAM) kini tak ada lagi nama Toyota Sienta.

Laman resmi TAM yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Senin (30/1/2023) hanya menyajikan informasi portofolio produk yang dipasarkannya. Produk itu meliputi Toyota Avanza, Toyota Veloz, Toyota Calya, Toyota Kijang Innova Zenix, Toyota Voxy, Toyota Vellfire, serta Toyota Alphard.

Kendati begitu, salah seorang staf penjualan diler Toyota yang berada di Pakulonan Barat, Kepala Dua, Tangerang, yang ditemui Mobilitas, Senin (30/1/2023) memastikan Sienta masih dijual. Stok mobil itu dipastikan tersedia bagi calon pembeli yang meminatinya.

“Kami masih memasarkannya, unit juga ready. Setiap saat, kalau ada customer yang menginginkan tidak menunggu lama, kami kirimkan. Rentang harga masih di Rp 330 juta – Rp 348 jutaan,” kata dia saat ditemui di kawasan bisnis Summarecon Serpong.

Penjualan small MPV atau minivan lima pintu dengan pintu samping model geser itu di Indonesia memang tak secemerlang model-model Toyota lainnya. Bahkan dari tahun ke tahun terus merosot alias babak belur.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, Senin (30/1/2023) menunjukkan sepanjang Januari – November penjualan Toyota Sienta ke diler (wholesales) cuma 88 unit. Jumlah penjualan itu ambrol 89,1% dibanding jumlah wholesales selama periode sama di 2021.

Toyota Sienta di Indonesia – dok.Istimewa

Remuknya penjualan Toyota Sienta tak hanya terjadi di tahun 2022 saja, tetapi juga sudah berlangsung lama di beberapa tahun sebelumnya. Fakta berbicara, ketika pertama kali diluncurkan pada 2016 masih laku terjual ke diler sebanyak 17.931 unit. Tetapi, tahun berikutnya merosot hingga menjadi 14.968 unit.

Di tahun 2019 total wholesales yang dibukukan MPV bermesin 1.5 liter ini ambrol sangat dalam, karena cuma laku 5.113 unit. Ambrolnya penjualan semakin parah terjadi pada 2019 dan 2020, karena hanya laku 1.030 unit dan 393 unit.

Namun pada 2021, distribusi ke diler MPV ini meningkat seiring dengan berlakunya kebijakan insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Ditanggung Pemerintah (diskon tarif PPnBM). Kendati begitu, jumlahnya belum mampu membalik keadaan seperti saat pertama diluncurkan, karena cuma 841 unit. (Jrr/Aa)