Hanoi, Mobilitas – Pabrik yang berada di Vietnam itu menelan investasi senilai US$ 250 juta.
Seperti dilaporkan Reuters, belum lama ini, sumber di BYD Auto mengatakan, pendirian pabrik tersebut untuk mendukung strategi pabrikan dalam mengontrol sebagian besar rantai pasokannya, termasuk baterai. Ini sebuah strategi yang juga dilakukan oleh pesaing beratnya, Tesla Inc.
“Ini merupakan langkah yang akan mengurangi ketergantungan perusahaan pada Cina dan memperdalam rantai pasokannya di Asia Tenggara sebagai bagian dari ekspansi global,” sumber itu.
Pabrikan asal Xian, Cina, yang didirikan Wang Chuanfu itu mengaku akan membangun pabrik perakitan mobil di Thailand. “Pabrik itu berkapasitas 150.000 unit per tahun, dan mulai beroperasi pada 2024,” tulis Asia Financial.
BYD saat ini tercatat sebagai pabrikan mobil elektrifikasi (listrik murni atau BEV dan hybrid) terbesar di dunia. Data Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang dikutip Mobilitas, Sabtu (11/2/2023), tahun 2022, pabrikan ini menjual 1.863. 494 mobil.
Namun, seperti terungkap di data EV Volume, untuk penjualan BEV saja, pabrikan yang sahamnya juga dimiliki investor kondang Warren Buffet ini masih kalah oleh Tesla Inc. Data yang dinukil Mobilitas, Sabtu (11/2/2023) memperlihatkan, di 2022 BYD menjual 911.140 unit BEV.
Sedangkan Tesla berhasil melego BEV sebanyak 1,3 juta unit lebih. Artinya, pabrikan besutan Elon Musk ini masih menjuarai pasar mobil listrik murni dunia.
BYD kini santer disebut-sebut segera berinvestasi di Indonesia. Tak kurang dari Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut B.Panjaitan yang mengabarkan hal itu.
“Semua pemain besar mobil (listrik) dunia akan masuk ke kita. BYD Group yang nomor satu dunia, nomor dua Tesla, Hyundai dan seterusnya, ini semua sudah memfinalisasi perjanjian-perjanjian dengan Indonesia,” ujar Luhut saat berbicara di Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah, secara virtual, Selasa (17/1/2023) lalu. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id