Jakarta, Mobilitas – Meski diorientasikan untuk pasar glonal namun proses pengembangan mobil konsep ini memperhatikan kekhasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Seperti diungkapkan Direktur Divisi Strategi Produk PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Hikaru Mii, meski baru berupa konsep namun banyak ide tentang desain hingga fitur yang berasal dari masukan konsumen Indonesia. Proses yang terjadi itu persis seperti kala Mitsubishi Motors mengembangkan Mitsubishi Xpander yang kini menjadi produk global pabrikan berlambang tiga berlian itu dan telah diekspor ke berbagai negara.
“Kami mendengarkan suara konsumen yang potensial. Bahkan kami juga telah mengetesnya di jalanan Indonesia,” papar Hikaru saat konferensi pers secara virtual di Jakarta, Jumat (17/2/2023).
Hikaru menyebut, mobil konsep itu dikembangkan dengan memadukan unsur-unsur yang telah ada maupun unsur baru. Dengan kata lain, konsep tersebut dikembangkan bukan dari nol.
“Ada unsur-unsur yang dikembangkan dari awal atau baru.Tetapi ada juga yang mengggunakan common parts dari model yang sudah ada,” kata dia.
Salah satu contoh kekhasan Indonesia – dan Asia Tenggara umumnya – di Mitsubishi XFC Concept seperti diungkap General Manager of Product Strategy Division PT MMKSI Guntur Harling, adalah ground clearance tinggi plus mode berkendara Wet atau mode berkendara di kondisi lingkungan yang basah.
“Wet mode akan diperkenalkan pertama oleh Mitsubishi Motors, dan dirancang dengan mempertimbangkan kondisi wilayah di Asean (Asia Tenggara) umumnya (dan khususnya Indonesia),” papar dia di tempat dan waktu yang sama.
Mode berkendara khusus ini penting, mengingat Asia Tenggara dan khususnya memiliki iklim tropis dengan kelembaban maupun tingkat intensitas hujan yang tinggi. Walhasil, selain memberikan kenyamanan dan fun dalam berkendara juga lebih aman.
“Dengan adanya Wet Mode ini bisa memberikan kenyamanan dan safety feeling yang lebih buat kendaraan ini,” jelas Guntur.
Sementara dari sisi desain, Mitsubishi Motors ingin mengulang cerita sukses Mitsubishi Xpander yang menjadi trendsetter di segmen pasarnya maupun pasar otomotif Indonesia maupun dunia. Gaya desain Xpander diakui menjadi pelopor perubahan dan membuat konsumen kesengsem, sehingga penjualannya gemilang.
“Mitsubsihi Motors memberikan desain yang inovatif. Sehingga kita harapkan XFC Concept jadi game changer di kelas SUV kompak dan di kelasnya,” tutur Guntur.
Pada bagian depan misalnya, menggunakan desain dynamic shield yang mengekspresikan performa dan perlindungan kepada pengemudi dan penumpang. Lalu lampu depan dengan L shape (bentuk huruf L) plus DRL memberikan pencahayaan yang luas.
Sedangkan lampu belakang menggunakan desain T shape (bentuk huruf T) yang selain memberikan estetika tinggi juga untuk keamanan karena pancaran sinar yang lebih jelas terlihat. Sedangkan di bagian interior, konsep XFC memberikan kenyamanan yang baik di kelasnya.
“Selain iu menawarkan konsep interior yang smart dan quality comfort dengan teknologi pintar untuk menambah keseruan berkendara. Menggunakan material berkualitas tinggi, dilengkapi dengan teknologi canggih, layar digital dan layar 13 inci,” jelas Guntur.
Mobil konsep ini telah diuji di berbagai karakter jalanan Indonesia. Sehingga kemungkinan diproduksi di Tanah Air seperti halnya Xpander juga sangat besar. Terlebih, Indonesia merupakan salah penyumbang produksi mobil Mitsubishi di dunia.
Data Mitsubishi Motors Corporation yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (17/2/2023) menunjukkan, sepanjang 2022 kemarin Mitsubishi memproduksi 1.012.408 kendaraan. “Semua kendaraan tersebut diproduksi di Jepang, Thailand, Cina, dan Indonesia,” bunyi keterangan pabrikan.
Adapun Indonesia, merupakan pasar terpenting Mitsubishi di Asia Tenggara. Data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas memperlihatkan sepanjang 2022, MMKSI berhasil menjual 97.936 kendaraan. Mitsubishi berhasil menggenggam pangsa pasar 10,6% di Indonesia. (Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id