Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the foxiz-core domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/vhosts/mobilitas.id/httpdocs/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the molongui-authorship domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/vhosts/mobilitas.id/httpdocs/wp-includes/functions.php on line 6114
Dibanding Mobil Biasa, Produksi Mobil Listrik Lebih Boros Mineral – Mobilitas.id
Ilustrasi, mobil listrik - dok.RAC

Dibanding Mobil Biasa, Produksi Mobil Listrik Lebih Boros Mineral

Arif Arianto
1 Min Read

Paris, Mobilitas – Grafit adalah mineral yang paling banyak dibutuhkan mobil setrum itu.

Keterangan International Energy Agency (IEA) di situs resmi lembaga itu yang dikutip Mobilitas, Minggu (26/2/2023) menyebut sedikitnya ada sembilan jenis mineral yang dibutuhkan untuk pembuatan mobil setrum. Sembilan mineral itu adalah Grafit (Graphite), Tembaga, Nikel, Mangan, Kobalt, Lithium, dan dua mineral langka lainnya.

“Kandungan mineral itu menjadi bagian dari bahan pembuatan komponen mobil listrik. Termasuk untuk motor listrik, baterai, hingga glider,” sebut IEA.

Menurut lembaga yang berkantor pusat di Paris, Prancis, itu total berat mineral yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah mobil listrik itu mencapa 206,9 kilogram (kg).

Graphite atau Grafit – dok.Minerals Education Coallision

Grafit (Graphite) merupakan jenis mineral yang paling banyak digunakan dengan total berat 53,2 kg, lalu Nikel sebanyak 33,9 kg, Mangan 24,5 kg, Kobalt 13,3 kg, Lithium 8,9 kg, dan mineral langka 0,5 kg.

“Selain itu ada dua penggunaan mineral lainnya masing-masing mencapai 0,3 kilogram,” sebut IEA.

Adapun total mineral yang dibutuhkan untuk pembuatan sebuah mobil konvensional hanya 33,8 kg, dan jenis mineral yang dibutuhkan cuma tiga yakni Tembaga, Mangan, dan mineral lainnya yang masing-masing total kebutuhannya hanya 22,3 kg, 11,2 kg, dan 0,3 kg. (Din/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id

Share This Article