Model Baru

Harley-Davidson Sodorkan Motor Rp 70-an Juta, Ini Alasannya

×

Harley-Davidson Sodorkan Motor Rp 70-an Juta, Ini Alasannya

Share this article
Pengendara motor baru Harley-Davidson X350 - dok.Istimewa via Ganesh Official

Jakarta, Mobilitas – Motor bermesin 350cc ini dibanderol 33.338 yuan, sekitar Rp 74,8 juta (kurs 1 yuan = Rp 2.242,48).

Seperti dilaporkan laman Sino Auto, Jumat (10/3/2023) motor iniluncurkan sekaligus mulai dijual di Negeri Tirai Bambu pada 10 Maret 2023.

“Kehadiran motor yang ditunggu-tunggu pecinta Harley-Davidson ini menjadi jawaban pabrikan kepada mereka, dengan tampilan dan teknologi Harley-Davidson yang bekerjasama dengan pabrikan lokal menjadikan harganya sangat terjangkau,” bunyi keterangan Harley-Davidson Cina.

Motor ini dikembangkan bersama pabrikan lokal QJ Motor dan menggunakan basis motor buatan pabrikan asal Taizhou, Zhejiang itu, yakni SRK350. Menggunakan mesin dua silinder DOHC 8 katup Harley-Davidson X350 ini bertenaga 36,7 hp dengan torsi 31 Nm.

Lampunya menggunakan LED, suspensi depan upside-down 41 mm dan suspensi belakang monoshock yang bisa disetel. Perangkat pengereman di roda depan menggunakan cakram ganda dipadu kaliper radial, dan belakang cakram tunggal plus ABS dual channel.

Peleknya berukuran 17 inci baik di bagian depan maupun belakang. Pelek ini dibalut ban berukuran 120/70 untuk depan dan 160/60 di belakang.

Kehadiran motor 350 ini menjadi amunisi anyar bagi pabrikan asal Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat itu. Maklum, penjualan pabrikan beberapa tahun terakhir tak semringah.

Harley-Davidson X350 – dok.Istimewa via Bikers Daily

Data MCD Research yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (14/3/2023) menunjukkan sepanjang 2022 kemarin Harley-Davidson menjual motor sebanyak 179.873 unit. Jumlah ini merosot 7,79% dibanding jumlah penjualan tahun sebelumnya.

Analis industri otomotif di bursa saham Nasdaq, Lawrence Thomson, yang dikutip Asia Business Insight menilai langkah kolaborasi Harley dengan QJ Motor merupakan terobosan tepat bagi pabrikan untuk mendongkrak performa kinerja keuangan. Susutnya penjualan karena konsumen menganggap produk Harley adalah produk untuk orang tua dan harganya selangit.

“Cina merupakan pasar yang sangat potensial bagi Harley-Davidson karena negara ini merupakan pasar sepeda kotor terbesar di dunia, dengan populasi penduduk terbanyak di dunia (1,4 miliar jiwa) yang sebagian besar orang muda. Mereka ingin membeli Harley-Davidson namun harga belum terjangkau. Pilihan kolaborasi dengan mitra lokal dan menggunakan basis model yang ada merupakan solusi mengatasi persoalan konsumen itu,” papar dia. (Swe/Aa)