Tokyo, Mobilitas – Toyota Motor memberitahu diler akan menghentikan produksi sedan medium itu pada akhir 2023.
Seperti dilaporkan Nikkei, belum lama ini, sedan Toyota Camry mulai dijajakan di Negeri Matahari Terbit pada 43 tahun lalu. “Penjualan di Jepang akan dihentikan secara bertahap, karena Toyota tidak lagi menerima pesanan baru dari konsumen,” tulis kantor berita Jepang tersebut.
Meski begitu, sumber di Toyota menegaskan penghentian penjualan tidak terjadi di luar Jepang. Sedan ini dijajakan di lebih dari 100 negara di dunia, dan Amerika Serikat merupakan pasar utamanya sejak tahun 1982.
“Di Asia Tenggara dan Cina, Camry masih dipandang oleh banyak orang sebagai kendaraan aspiratif karena warisannya, penampilannya yang eksklusif, dan fasilitasnya yang mewah. Sedan itu juga disukai banyak orang karena kelapangan dan kehandalannya,” sebut Nikkei.
Sementara itu, data Asosiasi Diler Mobil Jepang (JADA) dan Asosiasi Produsen Mobil Jepang (JAMA) yang dikutip Mobilitas, Jumat (24/3/2023) menunjukkan penjualan Toyota Camry di Jepang sepanjang 2018 – 22 terus berada di tren yang jeblok.
Jika di 2018 masih sebanyak 21.414 unit, pada tahun berikutnya ambles menjadi 19.301 unit. Kemudian pada 2020, penjualan yang dibukukan kembali ambrol, karena hanya 12.301 unit.
Merosotnya penjualan itu masih terus terjadi di dua tahun berikutnya. Pada 2021 penjualannya 10.675 unit, dan di 2022 ambrol menjadi 5.938 unit.
Adapun di tahun ini, pada Januari Camry laku 524 unit. Jumlah ini jauh di bawah angka yang dibukukan pada Januari 2021 yang sebanyak 746 unit, dan Januari 2021 yang mencapai 931 unit. (Din/Aa)