Shanghai, Mobilitas – Lembaga riset S&P Global Market Intelligence menyebut sepanjang 2022 lalu total produksi baterai lithium-ion di dunia mencapai 966 gigawatt (GWh).
Keterangan resmi lembaga tersebut yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Jumat (31/3/2023) menyebut jumlah tersebut menanjak 36,83% dibanding produksi tahun sebelumnya yang mencapai 706 GWh. Menariknya, ternyata Cina menjadi negara dengan kapasitas produksi terbanyak.
Negeri Tirai Bambu itu memiliki kapasitas produksi sebanyak 718 GWh. Kemudian Polandia, dengan total kapasitas produksi 54 GWh, disusul Jerman 52 GWh, dan Amerika Serikat 51 GWh.
Berikutnya Hungaria, dengan total kapasitas produksi 37 Gwh. Korea Selatan 18 GWh, dan Jepang dengan kapasitas produksi 17 Gwh. Sementara, Swedia 14 GWh, dan negara-negara lain 5 GWh.
Adapun pabrikan baterai di Cina yang memiliki kapasitas produksi terbesar sekaligus sebagai raja produsen baterai dunia adalah CATL. Data Saur Energy pabrikan ini memiliki kapasitas produksi hingga 96,7 GWh per tahun.
Analis industri di Bursa Saham Hong Kong, Peter Chen, yang dikutip Asia Business Insight belum lama ini mengatakan, tingginya kapasitas produksi baterai di Cina dikarenakan negara itu terus mendorong perusahaan dalam negeri melakukan ekspansi eksplorasi dan eksploitasi sumber bahan baku baterai. Tak hanya di dalam negeri saja, tetapi juga ke luar negeri.
“Kebijakan itu memberikan dampak positif berupa terjaminnya jejaring rantai produksi baterai di dalam negeri Cina. Ini bisa dimaklumi karena pemerintah juga sangat berkepentingan untuk mewujudkan netral karbon di 2050, sehingga baterai yang merupakan komponen utama dan vital bagi kendaraan listrik harus terjamin keberadaannya dan terjangkau harganya,” papar Chen.
Sekadar informasi, data Asosiasi Produsen Mobil Cina (CAAM) yang dinukil Mobilitas, Jumat (31/3/2023) memperlihatkan, sejak 2015 hingga akhir 2022 di Cina telah terdapat 6,5 juta kendaraan elektrifikasi (kendaraan listrik baterai maupun hybrid). Dimana 30% dari total populasi itu adalah kendaraan listrik murni atau listrik baterai.
Adapun di 2023 ini, pada Januari total penjualan kendaraan elektrifikasi di negara itu mencapai 408.103 unit. Lalu di Februari naik menjadi 525.076 unit. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id