Guangdong, Mobilitas – Honda Motor menghentikan produksi minivan Honda Odyssey di Saitama Jepang pada Desember 2021.
Ada sejumlah alasan penghentian produksi tersebut. Salah satunya, karena volume penjualannya yang terus menurun sehingga secara skala ekonomi tak seimbang untuk tetap diproduksi.
Namun, kini, dua tahun berselang Honda memproduksinya lagi meski tidak di Saitama lagi. Produksi dilakukan bersama Guangzhou Automobile Group Co (GAC), sebuah pabrikan otomotif di Cina yang berdiri sejak 1954.
Seperti dilaporkan China Daily, Jumat (7/4/2023) mobil itu diproduksi GAC Honda di pabrik Zengcheng di provinsi Guangdong. “Mobil ini akan diekspor ke Jepang mulai semester kedua tahun ini,” bunyi keterangan GAC Honda.
Menariknya, GAC Honda menegaskan tidak hanya Jepang saja yang dibidik untuk menjajakan Honda Odyssey anyar itu, tetapi juga ke negara-negara. Meski, belum disebut negara mana saja yang bakal dirangseknya.
Tetapi yang pasti, Cina saat ini telah menjadi negara dengan ekspor otomotif (termasuk mobil) terbesar kedua di dunia. Data Organisasi Industri Manufaktur Dunia (WMIO) PBB, menyebut Cina telah menggeser Jerman sebagai eksportir terbesar kedua di dunia. Sebanyak 3,111 juta mobil diekspor pada tahun itu, dimana 2,529 juta di antaranya mobil penumpang.
Moncernya ekspor itu berlanjut di 2023 ini. Data Direktorat Bea Cukai Kementerian Keuangan Cina (CGAC) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Senin (10/4/2023) menunjukkan, sepanjang Januari – Februari tahun ini, Cina mengekspor sebanyak 682.127 kendaraan roda empat atau lebih ke berbagai negara.
Sementara di Negeri Tirai Bambu itu, penjualan Honda Odyssey telah berakhir pada April 2022 lalu. Data Asosiasi Produsen Mobil Cina (CAAM) yang dikutip Mobilitas, Senin (10/4/2023) menunjukkan di 2022 itu total penjualan Honda Odyssey di negeri itu hanya 13.408 unit.
Padahal di 2021 masih sebanyak 43.268 unit, 2020 mencapai 42.268 unit. Lalu di 2019 menyentuh 44.481 unit, tahun sebelumnya 45.498 unit naik dibanding 2017 yang 35.318 unit.
Penjualan di 2017 itu anjlok dibanding 2016 yang masih 43.213 unit. Bahkan ambles lebih dalam dibanding 2015 yang masih mencapai 45.228 unit. (Swe/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id