Jakarta, Mobilitas – Fasilitas ini ditetapkan melalui Keputusan Perdana Menteri Vietnam 126/2022/ND-CP.
Laporan Thuvien Phapluat, yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (11/4/2023) menyebut Decree 126/2022?ND-CP itu diteken oleh Perdana Menteri Pham Minh Chinh. Beleid itu diterbitkan pada 30 Desember 2022 dan berlaku hingga 29 Desember 2027.
“Keputusan ini menetapkan tarif impor preferensi khusus Vietnam untuk melaksanakan Perjanjian Perdagangan Barang ASEAN (ATIGA) untuk periode 2022 – 2027. Oleh karena itu, Vietnam akan terus membebaskan pajak impor mobil CBU dari ASEAN hingga akhir tahun 2027,” bunyi keterangan decree tersebut.
Pejabat Kementerian Perindustrian yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Selasa (11/4/2023) petang mengakui, fasilitas yang diberikan kepada sejumlah negara termasuk Indonesia dan Thailand menjadikan keunggulan kompetitif dibanding mobil rakitan lokal Vietnam.
“Karena itu, harus dimanfaatkan oleh pabrikan mobil yang ada di Indonesia, seperti Toyota, Suzuki, Mitsubishi, Honda, dan lainnya yang ekspor ke sana. Karena kita masih kalah secara nilai dari Thailand,” papar pejabat Kementerian Perindustrian yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Selasa (11/4/2023) petang.
Data Departemen Umum dan Bea Cukai (GDC) Kementerian Keuangan Vietnam yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Selasa (11/3/2023) menunjukkan,pada Januari – Februari tahun ini dari 26.833 mobil utuh (CBU) yang diimpor Negeri Paman H itu, 12.759 unit berasal dari Thailand. Nilainya mencapai US$251,47 juta.
Sedangkan impor dari Indonesia sebanyak 10.928 unit. Total nilainya, US$152,342 juta. Artinya, baik dari volume maupun nilai Negeri Gajah Putih lebih unggul.
Begitu pula pada Maret, dari 15.228 mobil CBU yang diimpor Vietnam, 55% atau 8.292 unit di antaranya berasal dari Thailand. Total nilainya US$ 167 juta.
“Jumlah ini dua kali lipat dari jumlah mobil asal Indonesia, dan nilainya tiga kali lipatnya dari nilai ekspor negara itu,” sebut Badan Statistik Vietnam. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id