Jakarta, Mobilitas – Pada Lebaran tahun ini diperkirakan 27,32 juta orang menggunakan mobil pribadi dan 9,2 juta di antaranya melalui Tol Trans Jawa.
Banyaknya jumlah pemudik, disebut pengamat transportasi Djoko Setijowarno yang dihubungi Mobilitas, dari Jakarta, Kamis (13/4/2023) menyebut karena banyak masyarakat yang selama dua tahun berturut tidak mudik dikarenakan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dalam rangka pencegahan penularan virus Covid-19.
“Sehingga, tentunya juga harus dimaklumi juga ketika orang ingin pulang kampung di hari besar keagamaan untuk berkumpul keluarga besar di kampung,” ujar Djoko.
Hanya, lanjut dia, calon pemudik juga harus menyadari dan memahami segala potensi yang mungkin muncul akibat “berjubelnya” kendaraan di sepanjang jalan rute mudik. Salah satunya kemacetan yang tentu menguras tenaga, kelelahan yang bisa memicu berkurangnya konsentrasi dan rawan kecelakaan, hingga masalah pada kendaraan.
Oleh karena itu, lanjut Jusri, mempersiapkan kondisi fisik, kendaraan, rute perjalanan, dan manajemen waktu perjalanan merupakan langkah yang harus dilakukan.
“Ingat, fakta menunjukkan 80% kecelakaan yang terjadi di jalan tol selama ini dikarenakan faktor manusia terutama kelelahan dan mengantuk, serta kecerobohan seperti over speed (melaju melebihi batas kecepatan),” tandas Wakil Ketua Bidang Pemberdayaan dan Penguatan Kewilayahan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) itu.
Soal persiapan fisik, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Kamis (13/4/2023) menyarankan agar calon pemudik menyiapkan fisik sebelum berangkat. “Banyaklah istirahat saat sehari sebelum berangkat. Tidur cukup, banyak makan sayur dan buah, dan minum air putih yang cukup,” kata dia.
Jusri juga meminta calon pemudik merencanakan rute perjalanan dan memastikan akan beristirahat dalam kurun waktu tertentu di rest area tertentu pula. “Karena itu, mengetahui lokasi-lokasi rest area di jalan tol sangat penting. Sehingga, kalau ternyata rest area yang dimkasud sudah penuh, bisa dengan cepat tahu alternatifnya di mana, dan jaraknya berapa,” jelas dia.
Jusri juga menyarankan agar pengemudi yang tanpa pengganti selama perjalanan, agar beristirahat jika telah empat jam menyetir mobil. Jika ada pengganti, sebaiknya bergantian.
“Dengan cara begitu, mobil juga istirahat dan lakukan pengecekan. Orangnya pun juga istirahat, sehingga perjalanan akan terasa nyaman dan aman. Kebugaran fisik pun terjaga, sehingga ketika di kampung halaman bisa leluasa berkegiatan,” tandas Jusri. (Jrr/Aa)