Tokyo, Mobilitas – Toyota Motor meluncurkan SUV kompak itu di Jepang pada akhir 2019 di hajatan Tokyo Motor Show 2019.
Pada tahun berikut (2020) penjualan mobil ini langsung meroket, meski di tahun kedua langsung anjlok dan sedikit merangkak naik pada 2022. Data Asosiasi Diler Mobil Jepang (JADA) dan Asosiasi Produsen Mobil Jepang (JAMA) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Jumat (14/4/2023) menunjukkan di 2019 mobil ini masih laku sebanyak 16.601 unit.
Kemudian di 2020, angka penjualan yang dibukukannya meroket menjadi 126.038 unit.
Sedangkan di 2021, penjualannya ambrol sangat dalam menjadi 81.880 unit.
Namun, pada 2022 penjualannya sedikit merangkak naik.. Saat itu total angka penjualan yang diarupnya sebanyak 83.620 unit.
Sedangkan di kuartal pertama atau sepanjang Januari – Maret tahun ini penjualan mobil itu tercatat ambrol hingga 45%. Totalnya hanya 16.513 unit, dan di Maret saja hanya 6.657 unit, ambrol 42,7%.
Jumlah penjualan selama triwulan pertama 2023 ini, juga jauh di bawah jumlah yang berhasil dikoleksinya selama Januari-Maret 2021. Kala itu, masih sebanyak 27.158 unit.
Begitu pula dengan penjualan selama Maret tahun ini, juga jauh di bawah total angka penjualan yang berhasil dikoleksi Toyota Raize di bulan yang sama 2021. Kala itu, mencapai 12.272 unit.
Sekadar informasi, data JADA dan JAMA berbicara, sepanjang kuartal pertama tahun ini total penjualan mobil di Jepang mencapai 1.381.558 unit. Jumlah ini melonjak 15% dibanding penjualan selama periode sama di 2022. (Din/Aa)