Bangkok, Mobilitas – Penjualan mobil listrik Changan Automobile saat ini terbesar ke-15 di dunia.
Kini, pabrikan asal Chongqing, Cina, itu berupaya untuk menggenjot penjualannya di Inggris, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, hingga wilayah Asia Tenggara (ASEAN). Dalam rangka mewujudkan target gempuran ini, perusahaan milik negara Cina yang berdiri sejak 1862 ini, membangun pabrik di Thailand.
Seperti dilaporkan Nikkei, belum lama ini, rencana itu diumumkan manajemen Changan Automobile di sela hajatan Shanghai Auto Show 2023. “Changan Automobile akan menginvestasikan total 4 miliar yuan (US$ 581 juta) di Thailand selama beberapa tahun ke depan,” papar Chairman Changan, Zhu Huarong.
Investasi itu untuk membangun pabrik di Korodor Ekonomi Wilayah Timur Thailand, di Provinsi Rayong. Pabrik itu diharapkan mulai berproduksi pada tahun 2024, dengan total produksi awal 100.000 unit, dan menjadi 200.000 unit di 2025
“Thailand menjadi pusat produksi Changan untuk kendaraan listrik dan hybrid bersetir kanan untuk diekspor ke tempat lain di Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, Afrika Selatan, dan Inggris,” papar Changan.
Changan diketahui tidak hanya agresif di pasar global saja, tetapi juga di dalam negeri. Di kampung halamannya, pabrikan ini menempati urutan kelima dalam daftar 10 pabrikan dengan penjualan mobil listrik terbanyak sepanjang Januari – Maret tahun ini.
Data Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Senin (24/4/2023) menunjukkan di Januari – Maret tahun ini, jumlah mobil yang terjual di Negeri Panda itu sebanyak 4,269 juta unit. Jumlah ini merosot 13% dibanding periode sama pada 2022.
Meski begitu, penjualan mobil elektrifikasi (NEV) – yang terdiri dari mobil listrik murni (BEV) dan plug-in hybrid – tetap stabil. Totalnya bahkan mencapai 1.323.390 unit (terbanyak di dunia).
Dari total penjualan mobil elektrifikasi itu, Changan menyumbang 52.849 unit. Dia berada di urutan kelima di atas Geely, Nio, Neta, BMW, serta Xpeng. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id