Tokyo, Mobilitas – Nama Daihatsu Motor menjadi perbincangan dunia setelah kasus manipulasi hasil uji tabrak mobil terkuak.
Seperti dilaporkan Bloomberg dan Bangkok Post, Jumat (28/4/2023), Daihatsu Motor mengakui telah memanipulasi hasil uji tabrak mobil Toyota Yaris Ativ dan Toyota Agya yang diproduksi di Thailand. Selain itu mobil (Daihatsu) Perodua Axia (kembaran Daihatsu Ayla) yang dibuat di Malaysia.
Dalam uji tabrak dari samping itu mobil menggunakan perangkat door trim atau kemasan pintu untuk meminimalkan risiko cedera jika terjadi tabrakan. Namun, saat mobil diproduksi massal ternyata fitur lekukan khusus tersebut tidak disertakan.
Tak pelak, Presiden Daihatsu Global, Soichiro Okudaira, langsung meminta maaf kepada konsumen. “Dengan tulus kami meminta maaf kepada konsumen dan para pemangku kepentingan yang kepercayaan dan dukungannya telah kami khianati,” papar dia dalam konferensi pers di Tokyo.
Meski, di Jepang, Daihatsu memang tersangkut paut dengan kasus itu. Sebab, mobil yang terkait dengan masalah tersebut dijual di luar Negeri Sakura.
Sementara, soal penjualan di kampung halamannya tersebut, sepanjang Januari – April tahun ini, Daihatsu mencatatkan peningkatan. Meski, cukup tipis, yakni 3,7% dibanding periode sama di 2022.
Data Asosiasi Diler Mobil Jepang (JADA) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Rabu (3/5/2023) menunjukkan, di empat bulan pertama tahun ini Daihatsu meraup angka penjualan 13.777 unit. Sedangkan di kurun waktu yang sama pada 2022, sebanyak 13.281 unit.
Sepanjang April saja, di tahun ini, jumlah penjualannya 2.922 unit. Jumlah itu menanjak 11,6% dibanding tiga bulan pertama 2022 lalu, yang masih sebanyak 2.618 unit. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id