Jakarta, Mobilitas – Pada Januari – April tahun ini, penjualan mobil ke diler (wholesales) menyusut, sedangkan penjualan ke konsumen (ritel) meningkat.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Minggu (14/5/2023) menunjukkan, selama empat bulan pertama itu, total wholesales mobil di Indonesia 341.311 unit. Jumlah ini menciut 1,5% dibanding periode sama di 2022, yang sebanyak 346.410 unit.
Pada saat yang sama, total penjualan ritel mencapai 339.962 unit. Total penjualan ke konsumen ini meningkat 6,2% dibanding 320.120 unit.
“Penjualan mobil secara ritel pada empat bulan pertama ini naik, karena ada sejumlah sentimen positif. Yang pertama, tentunya ekonomi yang stabil, bahkan lebih bagus dibanding (periode yang sama) di 2022,” ungkap Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, saat dihubungi Mobilitas, di Jakarta, Minggu (14/5/2023).
Sentimen positif kedua adalah, hadirnya model-model baru maupun model versi penyegaran dari model yang ada di bulan-bulan awal tahun ini. Terlebih, sejumlah pameran digelar di Jakarta maupun di daerah.
“Kehadiran model baru, itu menjadi pemantik minat konsumen. Nah, ini bisa nyambung karena ekonomi yang membaik. Jadi klop, karena kondisi ekonomi yang bagus itu menjadikan minat beli juga tinggi,” tandas Jongkie.
Namun, penjualan mobil – baik secara wholesales maupun ritel – selama April ambles dibanding bulan sebelumnya, maupun bulan yang sama di tahun lalu. Jumlah wholesales hanya 58.911 unit, ambles 41,8% dibanding bulan yang sama 2022.
Sedangkan penjualan ritel Cuma 68.534 unit alias ambles 29%. “Turunnya penjualan ini, karena banyaknya hari libur menjelang maupun selama Lebaran 2023. Dealer juga libur,” ujar Jongkie.
Sekadar informasi, data Badan Pusat Statistik yang dinukil Mobilitas, di Jakarta, Minggu (14/5/2023) menyebut ekonomi nasional di Januari – Maret tahun ini tumbuh 5,03%. Jika dibanding kuartal akhir 2022, ternyata pertumbuhan ini terkontraksi 0,92%. (Jrr/Aa)