Jakarta, Mobilitas – Merek mobil buatan Hozon yakni Neta dijadwalkan akan mejeng di hajatan GIIAS 2023 pada 10 – 20 Agustus nanti.
Keterangan resmi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dirilis di Jakarta, Rabu (24/5/2023) lalu menyebut, Neta adalah salah satu merek dari 26 merek kendaraan bermotor roda empat atau lebih yang berpartisipasi di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023.
Meski belum belum disebutkan secara jelas mobil Neta yang akan dibawa ke hajatan itu, namun diduga Neta V yang saat ini telah dijajakan di Thailand dan telah diluncurkan di Malaysia.
Soal kepastian merek itu hadir di GIIAS, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, yang dikonfirmasi Mobilitas di Jakarta, Selasa (30/5/2023) menyebut sampai hari ini belum ada perubahan. “Sampai detik ini, Selasa (30/5/2023) tidak ada perubahan (pembatalan keikutsertaan) merek yang telah terdaftar,” kata dia.
Lantas siapa sebenarnya Hozon Auto yang merupakan induk dari Neta Auto tersebut? Sejumlah sumber resmi di Kementerian Industri Cina maupun media nasional di Cina yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (30/5/2023) menyebut Hozon Auto adalah anak perusahaan dari Hezhong New Energy (yang terbentuk) dan Hozon Auto didirikan pada 2018.
Pada tahun itu juga, Hozon meluncurkan mobil listrik Neta N01 di Guangzhou Auto Show 2018. Mobil jenis SUV ini dibanderol kurang dari 80.000 yuan atau kurang dari Rp 169 juta (kurs 1 yuan = Rp 2.111,28).
Mobil ini diklaim terpesan 50.000 unit. Dimana, 50% lebih pemesannya adalah perusahaan atau kalangan usaha dan lembaga pemerintah.
Pada 2020, Hozon Auto mencoba meraup dana melalui pasar keuangan, dengan mendaftar di Bursa Efek Shanghai, namun mental alias tak berhasil. Usaha ini diulanginya lagi, pada 2022, dengan mendaftarkan diri ke Bursa Efek Hong Kong, namun masih gagal juga.
Padahal, pada 2021 Hozon telah mendapatkan suntikan dana dari Qihoo 360 (sebuah perusahaan keamanan internet – sebesar 10 miliar yuan. Di Juli tahun itu pula, Hozon Auto menyodorkan SUV anyar Neta V Pro yang dilengkapi perangkat lunak buatan Qihoo 360.
Tetapi, di 2021, total pendapatan Hozon hanya 5,73 miliar yuan dan membukukan rugi bersih 2,90 miliar yuan. Bahkan sepanjang 2020 dan 2021, kerugian kumulatif yang dialaminya mencapai 4,20 miliar yuan.
Meski begitu Hozon Auto tetap tancap gas, pada 26 Agustus 2022 dia meluncurkan Neta V di Thailand. Bahkan, seperti dilaporkan Bangkok Post, 6 Mei 2023, Hozon Auto bersama mitra lokal di Thailand yakni Bangchan General Assembly Company Ltd, mulai membangun pabrik di distrik Khan Na Yao, Bangkok.
Hozon Auto menjadikan Negeri Gajah Putih itu sebagai basis produksi mobilnya untuk disebar ke negara-negara Asia Tenggara, termasuk menggelontorkannya ke Indonesia. Rencannya, pabrik itu mulai beroperasi pada Januari 2024 nanti, dengan kapasitas produksi 20.000 unit per tahun. (Jrr/Aa)