Milan, Mobilitas – Penjualan mobil elektrifikasi (listrik murni maupun hybrid) Volvo di Januari – April tahun ini melonjak.
Pabrikan asal Swedia itu ingin terus menjaga momentum ini demi mewujudkan targetnya hanya akan menjual mobil listrik mulai 2030 nanti. Salah satu caranya meluncurkan SUV EX30, pada Rabu (7/6/2023), di Milan, Italia.
“Kehadiran Volvo EX30 ini merupakan tonggak untuk mencapai target kami, dimana pada pertengahan dekade ini (atau tahun 2025 nanti) setengah dari penjualan global kami merupakan mobil listrik murni,” bunyi keterangan Volvo Cars, yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Kamis (8/6/2023).
Chief Executive Volvo, Jim Rowan, mengatakan EX30 yang merupakan mobil listrik baterai itu adalah SUV terkecil di jajaran model SUV pabrikan ini. “Dengan model ini kami memiliki kemungkinan untuk memasuki segmen baru dan tumbuh cepat. Karena saat ini permintaan yang terus meningkat dari konsumen global terhadap SUV listrik premium berukuran kecil,” papar dia.
Volvo EX30 disajikan dalam tiga pilihan powertrain dan dua jenis baterai yang berbeda. Opsi powertrain tertinggi yang menggunakan motor tunggal mampu berjalan sejauh 480 kilometer (km) sekali isi baterai.
Varian penggerak semua roda menyemburkan tenaga 315 kW dan mampu berakselerasi dari kecepatan 0 km/jam ke 100 km/jam hanya dalam tempo 3,6 detik. Pabrikan yang mayoritas sahamnya dikuasai Geely ini mambderolnya mulai 36.000 euro atau sekitar Rp 575,34 juta (kurs 1 euro = Rp 15.981,65).
Sekadar informasi, data EV Volume yang dinukil Mobilitas, di Jakarta, Kamis (8/6/2023) menunjukkan, sepanjang Januari – April tahun ini Volvo menjual mobil elektrfikasi (listrik murni dan hybrid) sebanyak 88.031 unit. Jumlah ini naik 30 persen dibanding periode sama di 2022.
Rinciannya, penjualan mobil listrik murni sebanyak 38.899 unit, melonjak 137 persen dibanding penjualan selama empat bulan pertama 2022. Kemudian mobil plug-in hybrid sebanyak 49.132 unit, turun 4,5 persen dibanding tahun lalu. (Anp/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id