Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the foxiz-core domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/vhosts/mobilitas.id/httpdocs/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the molongui-authorship domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/vhosts/mobilitas.id/httpdocs/wp-includes/functions.php on line 6114
Gedor Pasar Mobil Listrik ASEAN, Geely akan Memulainya dari Thailand – Mobilitas.id
Ilustrasi, mobil listrik Geely, Geometry - dok.Istimewa

Gedor Pasar Mobil Listrik ASEAN, Geely akan Memulainya dari Thailand

Arif Arianto
3 Min Read

Bangkok, Mobilitas – Zhejiang Geely Holding Group Company disebut rencananya juga akan membangun pabrik.

Kabar akan masuknya mobil listrik besutan pabrikan asal Hangzhou, Cina, itu diungkap Reuters, pada akhir Mei lalu. Laporan kantor berita Inggris ini mengutip dua orang sumber di internal pabrikan.

“Dua orang yang mengetahui persis rencana itu mengatakan dalam rencana itu Geely tengah menimbang mobil listrik yang didatangkan secara utuh dari luar (Thailand) maupun buatan lokal (yang nantinya diproduksi di lokal Thailand). Pertimbangan juga ternasuk apakah akan menjual mobil listrik model entry level serta pikap listrik (merek Radar) di negara itu,” demikian rangkuman laporan Reuters.

Sementara itu, laporan The Green Journal yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (16/6/2023) menyebut masalah yang cukup pelik bagi Geely adalah merek mobil listrik miliknya – yakni Geometry dan Radar – merupakan merek otonom.

“Sehingga, perlu dibahas apakah keputusan untuk ekspansi ke Thailand (untuk selanjutnya menggarap pasar ASEAN secara keseluruhan) itu dilakukan oleh Geely selaku induk perusahaan atau oleh masing-masing merek itu,” tulis media ini.

Artinya, Thailand akan menjadi basis produksi pabrikan. Hal ini dikarenakan, sejumlah pabrikan Cina telah membangun ekosistem di Negeri Gajah Putih itu.

“Kami telah melakukan diskusi dengan Geely di Cina, pada April lalu,” ujar Sekretaris Jenderal Dewan Investasi Thailand, Narit Therdsteerasukdi, meski tanpa menyebut kapan rencana Geely itu direalisasikan.

Tetapi yang pasti, bukan hanya Geely saja yang bakal berombongan ekspansi ke Thailand, tetapi juga pabrikan komponen utama mobil listrik, yakni baterai. Seperti dilaporkan Reuters, pada 3 Mei lalu, produsen baterai listrik terbesar di dunia dari Cina yakni CATL telah berembuk dengan otoritas investasi Thailand. CATL berniat membangun fasilitas produksi.

Ilustrasi, kantor Geely – dok.Istimewa

Bahkan, sebelum itu, tepatnya 15 Desember 2022, Gotion Singapore yang merupakan anak perusahaan Gotion High-tech Cina, telah meneken perjanjian dengan Nuovo Plus Company Limited Thailand. Mereka sepakat berkongsi untuk mendirikan perusahaan patungan.

Tentu, ekosistem ini sangat mendukung Geely – termasuk Geometry dan Radar – untuk menggarap pasar mobil listrik di Thailand. Bahkan menggempur pasar ASEAN, karena di antara negara-negara Asia Tenggara ini memiliki skema kerjasama ekonomi regional yang menjadikan tarif impor 0 persen.

Sementara itu, data Asosiasi Diler Mobil Cina (CPCA) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Jumat (16/6/2023) menunjukkan, penjualan mobil listrik Geometry semakin moncer. Sepanjang Januari – April tahun ini, mobil setrum merek (terdiri beberapa model) itu terjual sebanyak 57.877 unit, meroket 73,54 persen dibanding empat bulan pertama 2022.

Selain Geometry, salah satu model mobil listrik Geely yakni Geely Panda Mini EV menjadi salah satu dari 20 mobil listrik terlaris di dunia. Mobil itu laku sebanyak 28.665 unit, dan bercokol di urutan 19. (Din/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id

Share This Article