Munich, Mobilitas – Padahal, jumlah varian produk yang mereka jajakan sama banyaknya, yakni delapan.
Data Otoritas Transportasi Darat Jerman atau Kraftfahrt-Bundesamt (KBA) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Jumat (14/7/2023) di Negeri Panzer itu Hyundai menjajakan delapan varian produk. Mereka adalah Hyundai Kona, Hyundai Ioniq 5, Hyundai Nexo, Hyundai Staria, Hyundai Tucson, Hyundai Santa Fe, Hyundai i10, dan Hyundai i20.
Jumlah varian produk yang sama juga dijajakan oleh Toyota Motor. Pabrikan asal Jepang itu menyuguhkan Toyota Corolla (termasuk Corolla Cross), Toyota Aygo/X, Toyota RAV4, Toyota C-HR, Toyota Proace, Toyota Supra, Toyota Mirai, dan Toyota bZ4X.
Namun, fakta berbicara, dalam urusan penjualan ke konsumen (ritel) ternyata Hyundai lebih berjaya. Pabrikan asal Korea Selatan ini membukukan penjualan sebanyak 49.360 unit, dengan pangsa pasar 3,5 persen sepanjang Januari hingga Juni atau semester pertama.
Pada saat yang sama, total angka penjualan yang diraup Toyota hanya 37.646 unit, dengan pangsa pasar 2,7 persen. Bahkan cjika penjualan Toyota ini digabung dengan Lexus (merek mewah miliknya) yang sebanyak 1.416 unit (menjadi 39.062 unit) tetap masih kalah jauh dibanding penjualan Hyundai.
Sekadar informasi, menurut data organisasi kerjasama ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023, Jerman saat ini merupakan negara dengan ekonomi terbesar di Eropa. Negara dengan jumlah penduduk 83,31 juta jiwa ini memiliki Produk Domestik Bruto US$ 4,22 triliun, dan pendapatan per kapita US$ 57.900.
Jerman juga dikenal sebagai negara dengan kekuatan industri otomotif berteknologi tinggi di dunia, dengan sejumlah merek kondang seperti Mercedes-Benz, Audi, Volkswagen, Bayerische Motoren Werke. Selain itu Jerman juga memiliki pabrikan lain seperti Porsche dan lain-lain termasuk industri komponen pendukung otomotif.
Selama Januari hingga Juni tahun ini, total penjualan mobil di negara tersebut mencapai 1.396.870 unit. Jumlah itu menanjak 12,8 persen dibanding periode sama di 2022. (Jrr/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id