Sidney, Mobilitas – Lexus di Negeri Kanguru itu menyebut mobil yang ditarik (recall) merupakan model 2021 dan 2022.
Pernyataan resmi Lexus Australia yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (17/10/2023) menyebut jumlah mobil yang ditarik itu hanya 154 unit. Mereka ditengarai mengalami masalah pada sistem hybrid khususnya pada modul penyearah atau converter DC-DC.
“Converter DC-DC ini diduga telah rusak pada saat diproduksi dan menyebabkan terjadinya masalah berupa terus berkuranganya tegangan listrik dari baterai hybrid kendaraan saat mengecas daya. Jika kondisi ini berlangsung terus menerus akan terjadi hubungan arus pendek atau korsleting,” papar merek mewah milik Toyota Motor itu.
Bahkan, jika dibiarkan terus menerus maka akan menghasilkan panas berlebih pada komponen di dalam dan di luar konverter DC-DC, sehingga mengalami kerusakan termal. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kebakaran kendaraan.
Lexus menyatakan akan memperbaiki kerusakan tersebut dan tidak memungut biaya apapun. Lexus di negara ini terus berupaya menjaga layanan kepada konsumen untuk tetap merebut pangsa pasar yang lebih besar.
Sementara itu, data Federal Chamber Automotive Industries (FCAI) Australia yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Senin (17/10/2023) menunjukkan sepanjang Januari hingga Juni tahun ini Lexus di negara itu menjual 6.910 mobil. Jumlah ini melonjak 75,5 persen dibanding periode sama di 2022. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id