Jakarta, Mobilitas – Cina dan Korea Selatan kini menjadi negara dengan pertumbuhan penjualan mobil elektrifikasi yang mengesankan di dunia.
Hasil penelitian Counterpoint Research dan The Green Journal yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Rabu (19/7/2023) menunjukkan sepanjang 2022 lalu tingkat penetrasi ke pasar mobil listrik di Cina mencapai 15%, dan di Korea Selatan mencapai 12%. Sedangkan di Jepang hanya 1 persen per tahun.
Sejalan dengan tingkat penetrasi itu, penjualan mobil elektrifikasi di Cina pada 2022 lalu mencapai 5,9 juta unit, dan Negeri Tirai Bambu ini menjadi pasar mobil berteknologi setrum di dunia. Dia jauh mengalahkan Eropa yang bertengger di urutan kedua, dengan total penjualan mobil listrik 2,6 juta unit.
Sementara di Korea Selatan, penjualan mobil listrik murni (mobil listrik berbasis baterai atau BEV) pada saat yang sama mencapai 389.855 unit. Jumlah ini melonjak 68 persen dibanding jumlah BEV yang terjual pada tahun sebelumnya, yang sebanyak 231.443 unit.
Adapun di Jepang sepanjang tahun fiskal 2022 (April 2022 – Maret 2023) total jumlah mobil listrik yang terjual di Jepang hanya 16.464 unit (atau 2,6 persen dari total penjualan mobil di negara yang juga kandang pabrikan mobil top dunia itu). Jumlah penjualan ini melonjak 65 persen dibanding tahun fiskal 2021.
Kini, di 2023 ini, Cina dan Korea masih menjadi negara Asia dengan penjualan mobil listrik terbanyak, khususnya dalam ekspor. Data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Rabu (19/7/2023) menunjukkan pada Januari – Juni tahun ini Cina mengekspor 534.122 mobil elektrifikasi.
“Sepanjang tahun 2023 ini, diperkirakan ekspor mobil elektrfikasi Cina mencapai 1,3 juta unit,” bunyi keterangan lembaga riset Canalys yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Sedangkan data Kementerian Perdagangan, Industri, dan Energi Korea Selatan (MOTIE) yang disitat Mobilitas, di Jakarta, Rabu (19/7/2023) memperlihatkan pada enam bulan pertama tahun ini negara itu mengekspor mobil listrik sebanyak 385.026 unit. Dari jumlah itu, 182.000 unit atau 47,4 persen di antaranya merupakan BEV. (Din/Aa)