Hanoi, Mobilitas – Vietnam merupakan salah satu negara tujuan ekspor mobil produksi Indonesia.
Data Asosiasi Pabrikan Mobil Vietnam (VAMA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (21/7/2023) menunjukkan penjualan mobil di Negeri Paman Ho itu sepanjang Januari hingga Juni tahun ini anjlok 32 persen dibanding periode sama di 2022. Kini totalnya hanya 137.327 unit.
Tetapi jumlah itu bertambah menjadi 176.976 unit jika memasukan data penjualan Hyundai dan VinFast EV, yang selama ini tidak menjadi bagian dari VAMA. Meski jumlah penjualan sebanyak itu ternyata juga masih anjlok 30 persen dibanding semester pertama 2022.
Fakta berbicara, selama enam bulan pertama itu Hyundai menjadi pabrikan dengan penjualan terbanyak yakni 28.011 unit (turun 23 persen dibanding semster pertama 2022).
Dia disusul Toyota yang menjual 26.637 unit (turun 38,2 persen), Thaco-Kia dengan penjualan 25.384 unit (turun 46,8 persen), dan Ford yang melego 17.423 unit (melonjak 79,7 persen) dan Mazda dengan penjualan 14.089 unit (turun 27,6 persen).
Di luar lima besar itu, ada Mitsubishi yang menjual 12.847 unit (turun 29,1 persen). Lalu, VinFast 11.638 unit (turun 20,8 persen), Honda 9.488 unit (turun 53 persen), Suzuki 7.770 unit (turun 15,3 persen), Isuzu 3.999 unit (turun 24,6 persen), dan Hino 1.270 unit (turun 55,6 persen).
Menariknya, mobil terlaris di negara dengan jumlah penduduk 97,52 juta jiwa ini, ternyata Mitsubishi Xpander asal Indonesia. Total ada 7.982 Mitsubishi Xpander yang terjual selama Januari hingga Juni di negara itu, meski menyusut 1,3 persen dibanding periode sama di 2022.
Dia dibuntuti Ford Ranger yang laku sebanyak 7.600 unit, dan pikap medium yang diimpor dari Thailand ini mencatatkan kenaikkan penjualan sebesar 18,1 persen. Terlaris ketiga adalah Hyundai Accent dengan penjualan 7.452 unit, turun 27,2 persen.
Seperti diketahui sejumlah pabrikan mobil di Indonesia mengekspor mobil buatannya ke Vietnam. Mereka antara lain Toyota, Mitsubishi, Suzuki, dan Hino. (Din/Aa)