Jakarta, Mobilitas – Kepala atau terminal aki mobil merupakan komponen yang berfungsi cukup penting.
Menurut mekanik senior bengkel Bandar Pelumas, Mohammad Fajri, jika kepala aki atau terminal aki ini rusak maka bisa menimbulkan bahaya dan sekaligus menjadikan mobil tak bisa dipakai.
“Pertama, kasus yang sering terjadi adalah mobil terbakar saat di tengah perjalanan. Dan setelah dilakukan penelusuran penyebabnya, ternyata biang keraknya pemasangan baut di kepala atau terminal aki yang tidak tepat,” papar dia saat ditemui Mobilitas di Jalan KH Hasyim Asyari, Cipondoh, Tangerang, Jumat (21/7/2023).
Mengapa demikian? Karena, lanjut Fajari, maka lingkar baut di kepala aki kendur. Walhasil, arus listrik yang disedot mobil dari aki untuk asupan tenaga listrik ke berbagai komponennya tidak stabil.
“Padahal, ketika semua perangkat yang berbahsis tenaga listrik di mobil difungsikan, permintaan arus listrik itu berada di tingkat full atau tingkat tertinggi. Nah, karena baut kendur maka arus listrik di aki kadang besar kadang mengecil akibat guncangan-guncangan. Akibatnya muncul percikan api. Ketika percikan api ini menyentuh bahan-bahan yang mudah terbakar, maka api pun menjalar,” papar Fajri.
Oleh karena itu, dia menyarankan agar pengencangan baut terminal aki juga dilakukan secara tepat. Baut harus mencengkeram dengan kuat. Caranya putar baut hingga kencang dan sudah tak bergerak lagi.
Berhentilah memutar baut tersebut. Jangan berlebihan yang justeru menyebabkan kepala aki yang terbuat dari bahan timbal itu retak.
“Sebab, jika kepala aki yang terbuat dari bahan lunak itu retak (meski retaknya haluas atau retak rambut) akan berpengaruh buruk. Karena retak atau bahasa kerennya crack itu menjadi celah kebocoran cairan aki. Cairan elektrolit aki menguap dengan cepat,” papar Fajri.
Kondisi itu, kata dia, aki cepat panas. Bahkan daya serap dan kapasitas arus listrik menurun Ujung-ujungnya aki akan rusak sebelum waktunya. (Jrr/Aa)