Washington, Mobilitas – Laporan yang paling baru dari pemilik mobil listrik itu dilayangkan pada April 2023 kemarin.
Pemberitaan Classaction.org yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Sabtu (12/8/2023) menyebut seorang pemilik Jaguar I-Pace asal California itu mengatakan mobil setrum miliknya itu telah menggunakan paket baterai baru yang telah diperbarui setelah Jaguar melakukan penarikan (recall) ribuan mobil. Pada 2020, Jaguar menarik (recall) ribuan Jaguar I-Pace dengan baterai buatan LG Energy Solution yang ditengarai berpotensi terbakar,
“Mobil saya (Jaguar I-Pace) telah menggunakan paket baterai baru yang dipasang pada tahun 2021. Tetapi tetap saja terbakar. Pada saat saya kemudikan (di bulan April 2023) mobil terbakar pas persis di tengah jalan dan menghalangi orang lain keluar masuk tempat parkir,” ungkap wanita tersebut.
Pada bulan berikutnya, atau Mei 2023, Jaguar kembali me-recall 6.367 unit I-Pace. Model yang ditengarai mengalami masalah pada paket baterai itu merupana unit yang diproduksi pada 2018 hingga 2023.
“Penarikan itu terjadi karena kemasan baterai terlalu panas, yang dapat menimbulkan kebakaran baterai. Jaguar mengatakan akan melakukan pembaruan perangkat lunak OTA untuk perbaikannya, meski hanya dapat dilakukan di pusat Jaguar. Bahkan akan mengganti modul atau seluruh baterai, jika perlu, dan dilakukan secara gratis,” bunyi laporan Lembaga Keselamatan Jalan Raya (NHTSA) Amerika Serikat.
Urusan antara Jaguar Land Rover dengan LG Energy Solution sempat “memanas” pada tahun 2020 atau saat pertamakali recall dilakukan. Sebab, pabrikan baterai asal Korea Selatan itu menyangkal baterai buatannya menjadi biang kebakaran.
Namun, pada November 2020 LG Energy bersedia membantu Jaguar. Saat itu, dari hasil investigasi diketahui sumber potensi kebakaran adalah tab anoda baterai yang terlipat.
Tetapi, tak berselang lama, yakni pada 2021, Jaguar I-Pace kembali menjadi berita viral karena baterai terbakar. Bahkan, pada musim panas 2022, I-Pace 2019 milik konsumen terbakar saat mengisi daya baterai di rumahnya yang berada di Palm Spring, Florida, Amerika Serikat.
Akibat serangkaian kasus kebakaran ini, penjualan mobil setrum Jaguar I-Pace yang semula moncer, menjadi muram. Data The Green Journal dan EV Volume yang dinukil Mobilitas di Jakarta, Sabtu (12/8/2023) menunjukkan, sepanjang Januari – Juni tahun ini, mobil listrik mewah ini hanya terjual 2.798 unit, anjlok 33 persen dibanding periode sama di 2022.
Fakta data itu juga berbicara, ternyata tren penjualan mobil ini terus menurun sejak tahun 2020. Pada tahun 2018 masih terjual 6.893 unit, lalu tahun berikutnya melonjak mencapai 17.355 unit, kemudian di 2020 merosot menjadi 16.457 unit, 2021 anjlok menjadi 9.970 unit, dan pada 2022 ambles 26,7 persen menjadi 7.307 unit. (Din/Aa)