Jakarta, Mobilitas – Seiring dengan jumlah produksi yang menciut, penjualan selama bulan Juli juga menyusut.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Rabu (16/8/2023) menunjukkan, selama bulan Juli total angka penjualan ke diler (wholesales) yang diraup truk Hino hanya sebanyak 1.930 unit. Jumlah ini menyusut 568 unit, dibanding jumlah penjualan yang dibukukannya selama bulan Juni, yang mencapai 2.498 unit.
Secara kumulatif dari Januari hingga Juli tahun ini, total wholesales yang dibukukan Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) sebanyak 15.969 unit. Jumlah ini masih meningkat, meski hanya 4,7 persen.
Tingkat kenaikan penjualan ini juga lebih buruk dibanding tingkat kenaikan wholesales yang dibukukan selama Januari – Juni. Selama enam bulan pertama tersebut total wholesales yang dibukukan HMSI sebanyak 14.039 unit, menanjak 13 persen dibanding periode sama di 2022.
Tetapi, fakta juga berbicara, ternyata total produksi truk Hino di tujuh bulan pertama tahun ini juga menyusut. Totalnya hanya 16.039 unit, atau kempis 5,3 persen dibanding jumlah produksi yang terjadi selama kurun waktu yang sama di 2022.
Ternyata penurunan itu tak hanya disebabkan penyerapan pasar di dalam negeri saja yang menciut, tetapi permintaan pasar ekspor yang juga menurun. Data Gaikindo memperlihatkan jumlah truk yang diekspor (ke Vietnam dan Filipina) sepanjang januari – Juli tahun ini hanya 115 unit, anjlok 74,7 persen dibanding periode sama di tahun lalu.
Namun, penyusutan penjualan tak hanya dialami Hino di Indonesia saja. Kinerja penjualan di Jepang, ternyata setali tiga uang.
Data Asosiasi Diler Mobil Jepang (JADA) dan Asosiasi Pabrikan Mobil Jepang (JAMA) yang dinukil Mobilitas, di Jakarta, Rabu (16/8/2023) menyebut di tujuh bulan pertama tahun ini, Hino hanya menjual 23.636 unit. Jumlah ini anjlok 16,7 persen dibanding jumlah yang diraup selama Januari – Juli 2022. (Opi/Aa)