Jakarta, Mobilitas – Baik penjualan dari pabrik ke diler (wholesales) maupun dari diler ke konsumen (penjualan ritel) anjlok.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Jumat (18/8/2023) menunjukkan pada periode Januari hingga Juli tahun ini, Nissan Motor melalui agen pemegang mereknya – PT Nissan Motor Distribusi Indonesia (NMDI) – membukukan wholesales sebanyak 1.053 unit. Jumlah ini anj;ok 33,1 persen dibanding tujuh bulan pertama 2022.
Dengan total penjualan sebanyak itu, Nissan kini bertengger di urutan ke-17 di daftar penjualan mobil dari 29 pabrikan anggota Gaikindo. Dia hanya mencuil 0,2 persen pangsa pasar dalam penjualan mobil ke diler secara nasional.
Pada saat yang sama, Nissan hanya mengantongi angka penjualan ritel sebanyak 1.195 unit, atau anjlok 52,2 persen dibanding jumlah angka penjualan ritel yang dikoleksinya selama tujuh bulan pertama 2022. Pangsa pasar yang diraihnya juga 0,2 persen.
Merosotnya jumlah penjualan mobil Nissan dan posisinya di daftar penjualan di tahun 2023 ini, sangat drastis dibanding tahun 2021 lalu. Saat itu, Nissan masih menjual mobil ke konsumen (penjualan ritel) sebanyak 6.185 unit dan bertengger di urutan ke-10 di daftar 10 besar pabrikan dengan penjualan terbanyak.
Padahal, pada tahun 2020 total penjualan ritel yang dibukukannya pada tahun 2020 masih mencapai 12.570 unit. Adapun di tahun 2022, angka penjualan ritel yang diraup merek asal Yokohama, Jepang, ini hanya 3.529 unit.
Sekadar informasi, selama tujuh bulan pertama tahun ini, total wholesales yang dibukukan oleh anggota Gaikindo mencapai 586.401 unit. Jumlah ini meningkat tipis 4,5 persen dibanding periode sama di 2022.
Pada saat yang sama, total penjualan ritel sebanyak 578.891 unit. Jumlah itu naik 6,1 persen dibanding penjualan ritel selama Januari – Juli 2022. (Cvt)
Memulai karir jurnalis di majalah kendaraaan komersial Truck Magazine. Kemudian bergabung dengan media online Okezone desk otomotif, sebelum menjadi bagian dari squad Mobilitas.id