Jakarta, Mobilitas – Penjualan kendaraan jenis truk dan bus Scania selama Januari hingga Juli tahun ini membaik dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (19/8/2023) menunjukkan, selama tujuh bulan pertama itu Scania meraup angka penjualan ke diler (wholesales) sebanyak 520 unit. Jumlah ini meroket hingga 322,8 persen dibanding angka wholesales yang dikantonginya pada periode sama di 2022.
Ternyata, jumlah penjualan unit dari diler langsung ke konsumen (penjualan ritel) pada Januari – Juli itu juga sama persis dengan wholesales, yakni 520 unit. Dengan peningkatan yang meroket hingga 322,8 persen juga.
Selama bulan Juli saja, total penjualan ritel maupun wholesales juga sama yakni 77 unit. Jumlah angka penjualan yang berhasil diserok Scania Indonesia itu meroket 541,7 persen dibanding perolehan angka penjualan (baik ritel maupun wholesales) selama bulan yang sama di 2022.
Kinerja tujuh bulan pertama tahun ini tentu memberi angin segar bagi Scania Indonesia. Sebab, fakta data berbicara, selama 10 bulan pertama (Januari – Oktober) 2022 lalu, total penjualan ritel yang dibukukan merek asal Swedia ini hanya 182 unit.
Lebih dari itu, penjualan kendaraan Scania (gabungan truk dan bus) di Indonesia tercatat berada di tren turun yang terus meneris sejak 2019. Data Gaikindo memperlihatkan pada 2018 Scania Indonesia menjual 792 kendaraan (gabungan truk dan bus).
Kemudian di tahun berikutnya (tahun 2019) angka penjualan yang berhasil dikoleksinya ambles menjadi 432 unit. Lalu di 2020 ambles lagi menjadi 217 unit.
Ternyata amblesnya penjualan tak berhenti sampai di situ, karena masih berlangsung di 2021. Saat itu, total angka penjualan ritel yang berhasil dipetik hanya 199 unit. (Din/Cvt)