Jakarta, Mobilitas – Keberadaan filter kabin alias filter Air Conditioner (AC) mobil kerap luput dari perhatian karena posisinya yang tersembunyi.
Komponen itu diletakkan di belakang laci dashsboard mobil. Padahal, kondisi filter sejatinya harus dipantau secara rutin mengingat fungsinya yang bukan saja berkaitan dengan kenyamanan dan kesehatan pengguna mobil (pengemudi maupun penumpang).
“Mengapa demikian? Karena filter kabin itu mempunyai fungsi menyaring kotoran baik berupa debu, jamur, atau lainnya yang ada di dalam mobil, baik yang berasal dari dalam kabin mobil itu sendiri maupun dari luar kendaraan. Jadi dengan fungsi ini jelas, filter memiliki kaitan dengan tingkat kesejukan udara yang dihembuskan sistem AC dan kesehatan,” papar pemilik bengkel Perawatan dan Servis AC Mobil The King, Miuhamad Farid, saat ditemui Mobilitas, di Kebon Nanas, Tangerang, Rabu (30/8/2023).
Menurut Farid, secara teori filter kabin dirancang memiliki usia pakai hingga perjalanan mobil mencapai 10.000 kilometer. Namun batasan tersebut tidaklah mutlak, karena sebelum mencapai usai pakai tersebut, filter terkada sudah menunjukkan tanda-tanda bermasalah.
“Banyaknya debu atau jamur yang bersifat menurunkan kualitas fungsi filter yang terbuat dari bahan kertas itu. Dan tanda-tanda filter sudah mulai menurun kualitas fungsinya itu bisa dilhat dari tanda-tandanya,” papar Farid.
Tanda-tanda itu bisa dikenali dari banyaknya debu yang menempel di beberapa titik atau tempat kabin atau interior mobil. Kemudian munculnya aroma atau bau tak sedap di kabin, atau hembusan angin dari AC yang sudah tidak dingin lagi.
Jika mendapati hal itu, maka sebaiknya segera diperiksa filter kabin. Jika belum mencapai usia pakai 10.000 kilometer, tetapi telah menunjukkan tanda-tanda tidak beres, bisa dibersihkan.
Tetapi, Farid sangat menyarankan agar dilakukan penggantian. Terlebih jika usia pakainya sudah mendekati 10.000 kilometer perjalanan mobil.
Sebab, lanjut Farid, kebersihan dan kemampuan kinerja filter kabin menyangkut kenyamanan dan kesehatan. Terlebih, filter itu terbuat dari bahan kertas, sehingga, ketika sudah terkena kotoran debu yang melekuat kuat, apalagi jamur maka akan sulit sekali untuk benar-benar bersih.
“Padahal, di dalam kotoran atau debu itu tidak menutup kemungkinan banyak bakteri patogen atau bakteri jahat yang merugikan kesehatan. Begitu juga dengan jamur, sangat merugikan kesehatan jika terhirup orang,” tandas Farid. (Jrr/Aa)