Beijing, Mobilitas – Sedangkan total ekspor seluruh jenis mobil (baik elektrifikasi maupun konvensional) selama delapan bulan pertama itu melonjak 61,9 persen dibanding tahun lalu.
Data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Rabu (13/9/2023) menunjukkan jumlah mobil elektrifikasi (terdiri dari mobil listrik murni atau BEV dan mobil plug-in hybrid atau PHEV) buatan pabrikan di Cina yang diekspor ke berbagai negara mencapai 727.028 unit.
“Peningkatan ekspor terjadi bukan hanya semakin banyaknya pabrikan di dalam negeri (Cina) yang memproduksi mobil elektrifikasi (NEV), tetapi juga semakin ekspansifnya di antara pabrikan itu dalam mengembangkan pasar merek di luar negeri. Ekspansi itu juga sejalan dengan kebijakan di masing-masing negara tujuan yang menuju era elektrifikasi sektor transportasi,” sebut analis industri di Bursa Saham Shanghai, William Chang, seperti dikutip Asia Business Retail.
Data CAAM memperlihatkan dari total mobil berteknologi sumber tenaga dari setrum itu, 665.016 unit merupakan mobil listrik baterai (BEV).
Jumlah ekspor mobil listrik murni itu meroket 120 persen dibanding total ekspor mobil listrik jenis itu selama delapan bulan pertama di 2022.
Sementara, sisanya atau 62.012 unit merupakan mobil listrik plug-in hybrid (PHEV). Total ekspor ini melonjak hingga 73,5 persen dibanding periode sama pada tahun 2022.
Meroketnya ekspor mobil setrum ini juga sekaligus mengatrol total jumlah ekspor mobil (baik konvensional maupun elektrfikasi) selama delapan bulan pertama. Jumlahnya mencapai 2,94 juta unit.
Jumlah ekspor mobil itu melonjak 61,9 persen dibanding total ekspor yang dibukukan selama Januari – Agustus 2022. (Opi/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id