Beijing, Mobilitas – Selama periode Januari hingga Agustus itu, produksi dan penjualan mobil di Republik Rakyat Cina meningkat.
Data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Sabtu (16/9/2023) menunjukkan, total jumlah mobil yang dibeli diler (wholesales) selama delapan bulan pertama itu mencapai 18.210.000 unit. Jumlah wholesales yang dibukukukan 93 pabrikan (baik lokal Cina maupun asing) ini meningkat 8 persen dibanding delapan bulan pertama 2023.
Sementara, jumlah mobil yang diproduksi selama delapan bulan pertama itu mencapai 18.225.098 unit, meningkat 7,4 persen dibanding total produksi yang dibukukan selama periode sama di 2022. Jumlah tersebut terdiri dari 15.672.053 kendaraan penumpang dan 2.553.045 unit kendaraan komersial.
Seiring dengan laju penjualan dan produksi di dalam negeri Cina itu, jumlah mobil yang dikirim ke luar negeri atau diekspor juga merangkak naik.
Fakta berbicara, selama delapan bulan pertama di 2023, Cina mengekspor 2.941.108 mobil (kendaraan penumpang saja) ke berbagai negara di dunia.
Jumlah eksppor itu melonjak hingga 61,9 persen dibanding delapan bulan pertama 2022. Menariknya, dari total jumlah mobil yang dilego ke luar negeri itu, 727.028 unit diantaranya merupakan mobil elektrifikasi (terdiri dari mobil penumpang listrik murni atau BEV dan mobil plug-in hybrid atau PHEV).
Jumlah ekspor mobil berteknologi sumber tenaga dari setrum itu meroket 69,1 persen dibanding Januari – Agustus 2022. Dan yang lebih menarik lagi, sebagian besar atau sebanyak 665.016 unit (atau mayoritas) merupakan mobil listrik baterai. (Swe/Aa)