Beijing, Mobilitas – Selama Agustus saja, Negeri Tirai Bambu ini mengekspor mobil (penumpang dan komersial) 438.000 unit.
Data Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Selasa (26/9/2023) menunjukkan, total angka ekspor ini meningkat 42 persen dibanding Agustus 2022. Sementara, secara kumulatif, jumlah mobil (kendaraan penumpang dan komersial) yang dikirim ke luar negeri selama Januari – Agustus 2023 itu mencapai 3,22 persen.
Jumlah mobil (penumpang dan komersial) yang diekspor selama delapan bulan pertama 2023 itu melonjak 69 persen dibanding total ekspor selama periode sama di 2022. Data yang sama memperlihatkan, sepanjang tahun 2022 (setahun penuh) jumlah mobil (penumpang dan komersial) yang diekspor Cina mencapai 3,4 juta unit, dan tahun 2021 sebanyak 2,19 juta unit.
Kesuksesan Negeri Tirai Bambu dalam menggenjot ekspor mobil (penumpang dan komersial) selama delapan bulan pertama tahun ini, tak lepas dari meningkatnya ekspor ke Rusia.
Terlebih sejak Agustus, Jepang sudah tidak mengekspor mobil ke Rusia karena alasan politik setelah Rusia menginvasi Ukraina.
“Mulai 9 Agutus seluruh kegiatan ekspor kendaraan bermesin di atas 1.900 cc ke Rusia dihentikan,” ungkap Menteri Perekonomian, Perdagangan, dan Perindustrian Jepang, Yasutoshi Nishimura, seperti dikutip Reuters, Jumat (28/7/2023).
Data CPCA menunjukkan, pada bulan Agustus 2023 Cina mengekspor 80.000 mobil (penumpang dan komersial) ke Rusia. Jumlah ini meroket 1.340 persen dibanding Agustus 2022.
Jumlah tersebut menjadikan total ekspor mobil Cina ke Rusia selama Januari – Agustus mencapai 544.000 unit. Jumlah ini meroket 664 persen dibanding periode sama di 2022. (Din/Aa)