Tangerang, Mobilitas – Gangguan atau masalah yang kerap terjadi pada perangkat pendingin udara (AC) di mobil adalah fungsi kompresor yang tidak maksimal lagi.
Padahal, kompresor merupakan salah satu komponen penting dalam sistem ini. Dia berfungsi memompa aliran gas freon agar bersirkulasi dengan tekanan tinggi ke kondensor, dan dari kondensor inilah gas tersebut diubah menjadi cairan dingin yang dialirkan ke receiver dryer.
“Dan cairan dingin dari receiver dryer itu gas dinginitu dikirim ke evaporator. Dari evaporator inilah udara dingin dihembuskan ke ruang kabin. Jadi, dari sinilah kita lihat bahwa kompresor itu merupakan komponen penting, ibaratnya menjadi jantung dari sitem AC mobil,” ungkap pemilik Mahkota AC Mobil, Sulistyanto, saat ditemui Mobilitas, di Jalan Hasyim Asyari, Cipondoh, Tangerang, Sabtu (30/9/2023).
Menurut Sulistyanto, kerusakan ko presor terjadi seiring dengan usia penggunaan. Dan umumnya, kerusakan terjadi karena sudah melemahnya piston.
“Tetapi, kerusakan bisa terjadi karena faktor pemeliharaan yang tidak baik. Sehingga, sebelum waktunya atau sebelum masa pakai yang semestinya, kompresor telah rusak. Kerusakan akibat pemiliharaan yang salah ini terjadi jika pemilik mobil sering telat atrau lupa melakukan pengisian freon,” papar pria 43 tahun itu.
Selain itu, kerusakan bisa terjadi akibat kotoran – baik berupa debu atau kerak bahan mineral – yang berasal dari kondensor. Oleh karena itu, Sulistyanto sangat menyarankan agar pemilik mobil disiplin melakukan pemeriksaan sistem AC mobil setidaknya setiap 10.000 – 20.000 kilometer pemakaian.
Sedangkan ciri-ciri kompresor AC mobil telah bermasalah bisa dikenali dari suara AC yang terdengar kasar atau bergemuruh saat AC dinyalakan. Ciri lainnya adalah, udara di kabin mobil tidak dingin meski volume AC disetel dengan temperatur tinggi. (Ton/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id