Jakarta, Mobilitas – Seragam batik pengemudi perusahaan taksi ini diresmikan pada 2010, dan setiap hari dipakai.
Artinya, jika Hari Batik Nasional diperingati saban tanggal 20 Oktober, ternyata para pengemudi taksi berlambang burung biru ini merayakannya setiap hari. Bahkan, dalam keterangan resmi yang diterima Mobilitas, di Jakarta, Selasa (3/10/2023) PT Blue Bird Tbk menyebut pihaknya merupakan salah satu dari sedikit perusahaan yang berhasil menjadikan batik sebagai bagian dari citra perusahaan.
“Hal ini karena batik Bluebird mengandung filosofi mendalam,” bunyi pernyataan itu.
Kehadiran batik ini, tandas Bluebird, bukan karena Bluebird merupakan perusahaan asli Indonesia semata. Tetapi, lebih dari itu, batik Bluebird merupakan wujud sumbangsih perusahaan dalam menjaga warisan budaya bangsa yang telah mendunia itu.
Peluncuran batik Bluebird yang dirancang desainer kondang Chossy Latu itu diresmikan oleh Direktur Jenderal Budaya, Seni, dan Film (Ditjen BSF) Departemen Budaya dan Pariwisata, Tjetjep Suparman dan pimpinan Bluebird Purnomo Prawiro, di Museum Fatahilah, Jakarta.
Chossy Latu selaku perancangnya mengaku memiliki kenangan tersendiri. Dia membutuhkan waktu hampir dua tahun untuk membuat motif yang sesuai dengan karakter Blubird.
Menurut dia, tantangan yang paling terasa adalah bagaimana membuat motif yang selaras dengan nilai-nilai perusahaan. Banyak perusahaan yang memiliki seragam batik, tapi hanya sedikit yang memiliki keseriusan membuatnya.
“Bluebird adalah satu dari sedikit perusahaan yang berhasil menjadikan batik sebagai bagian dari citra perusahaan. Hal ini karena batik Bluebird mengandung filosofi yang mendalam. Sebagai perancang batik Bluebird saya merasa bangga bisa berkolaborasi dengan Bluebird,” ungkap Chossy.
Chossy memaparkan empat elemen motif pada batik Bluebird tersebut. Pertama burung biru, yang juga merupakan ikon dari Bluebird, terinspirasi dari kisah legenda orang Eropa yang menyebut burung biru sebagai pembawa kebahagiaan.
Kedua, padi dan kapas. Perpaduan antara padi dan kapas ini melambangkan komitmen Bluebird terhadap kesejahteraan, sikap mengayomi karyawan dan pengemudi, serta melindungi pelanggan.
Ketiga, nyeplok lunglungan. Ini merupakan pola yang tersusun atas burung biru dan rangkaian padi dan kapas yang membentuk empat penjuru mata angin. Hal ini melambangkan Bluebird siap melayani pelanggan ke berbagai tujuan dengan aman dan nyaman.
Keempat, burung berjajar yang berada di bagian bawah baju batik Bluebird. Motif ini merupakan cerminan etos kerja sama di Bluebird yang tertata, disiplin, serta konsisten dalam mutu dan pelayanan. (Swe/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id