Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the foxiz-core domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/vhosts/mobilitas.id/httpdocs/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the molongui-authorship domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/vhosts/mobilitas.id/httpdocs/wp-includes/functions.php on line 6114
Ini Cara Menyetel AC Mobil yang Benar Setelah Parkir di Tempat Panas – Mobilitas.id
Mengatur tingkat kesejukan suhu AC mobil - dok.Storables

Ini Cara Menyetel AC Mobil yang Benar Setelah Parkir di Tempat Panas

Arif Arianto
3 Min Read

Jakarta, Mobilitas – Selama ini banyak orang yang salah melakukan penyetelan kinerja AC, padahal bisa berbahaya.

Menurut pemilik Tiara AC & Aksesoris, Agus Fanani, selama ini banyak pengguna mobil yang langsung menyalakan perangkat Air Conditioner (AC) mobil, begitu mereka masuk ke kabin meski mobil yang bersangkutan telah diparkir di area terbuka yang terpapar sinar matahari.

“Mungkin maksud mereka agar suhu di kabin segera netral karena sangat panas setelah sebelumnya berjam-jam di parkir di area terbuka dan terkena paparan sinar matahari secara langsung,” kata Agus saat ditemui Mobilitas, di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (7/10/2023).

Mirisnya, tak sedikit pengguna mobil itu langsung menutup kaca jendela mobil mereka begitu menyalakan AC. Padahal, cara seperti itu sangat tidak baik untuk kesehatan, dan bahkan bisa mengundang bahaya saat mereka berkendara.

“Karena di dalam mobil itu terdapat barang-barang yang zat-zat pada bahan pembuatannya mengalami reaksi kimia ketika terkena suhu panas. Misalny bahan pelapis jok, aksesoris di dalam mobil, hingga parfum. Bahan-bahan tersebut berekasi ketika suhu panas dan melepas senyawa yang bernama benzena,” jelas Agus.

Ilustrasi, mengecek tingkat kesejukan suhu AC mobil sesaat setelah AC dinyalakan- dok.Istimewa via Storables

Senyawa ini, lanjut Agus, bisa me,pengaruhi kondisi tubuh. Bahkan, dari sejumlah penelitian bisa memicu kanker. Minimal berpengaruh terhadap kondisi oksigen dan darah dalam tubuh.

“Sehingga, dampak yang paling rendah dan langsung dirasakan oleh tubuh adalah, orang mengalami mual-mual. Karena ketidak seimbangan oksigen di dalam darah. Jadi, kalau pengemudi mengalami seperti itu, bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain di jalan,” papar Agus.

Oleh karena itu, Agus memberikan tips menyalakan AC yang benar setelah mobil diparkir berjam-jam di area terbukta yang terkena paparan sinar matahari. Pertama, setelah mobil dinyalakan, buka semua kaca mobil.

“Kalau bisa buka semua kaca mobil sembari menjalankannya hingga beberapa menit, sampai suhu di kabin benar-benar-benar netral atau tidak terlampau panas. Dengan menetralkan suhu kabin itu, maka beban kerja AC untuk mendinginkan kabin juga tidak terlalu berat,” ujar Agus.

Kedua, setelah suhu kabin netral, secara perlahan dan bertahap atur tingkat kesejukan AC. Pertama posisikan suhu pada 26 derajat atau 25 derajat celcius. Setelah beberapa menit kemudian, posisikan ke tingkat yang lebih rendah agar mendapatkan hembusan uap dingin yang lebih banyak, misalnya ke tingkat suhu 22 derajat celcius.

“Jika sudah terasa dingin dalam beberapa menit, kembalikan tingkat pengaturan suhu ke 25 derajat atau 26 derajat celcius. Dengan demikian, selain aman dan nyaman, kerja AC tidak berat. Jika kerja AC tidak berat, maka kompressor, kondensor, dan thermostat AC akan lebih awet,” tandas Agus. (Jrr/Aa)

Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id

Share This Article