Jakarta, Mobilitas – Anjloknya penjualan di tahun 2022 lalu masih berlangsung di tahun ini, bahkan lebih parah.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Minggu (22/10/2023) menunjukkan, pada Januari – September tahun ini, total penjualan mobil Nissan ke konsumen (penjualan ritel) yang dibukukan PT Nissan Motors Distributor Indonesia (NMDI) hanya 1.514 unit. Jumlah itu anjpok 50,1 persen dibanding periode sama di 2022 yang sebanyak 3.033 unit.
Pada bulan Agustus saja, jumlah penjualan riil yang dibukukan NMDI itu hanya 147 unit. Jumlah penjualan ini anjlok 34,7 persen dibanding total penjualan ritel yang diraup Nissan Indonesia di bulan yang sama pada tahun lalu.
Pencapaian penjualan selama sembilan bulan pertama itu, menunjukkan betapa merananya merek Nissan di Tanah Air. Pasalnya, total penjualan di Januari – September 2022 (yang sebanyak 3.033 unit) itu sudah ambrol 43 persen dibanding jumlah penjualan ritel yang dibukukan Nissan pada kurun waktu yang sama di 2021, yang mencapai 5.317 unit.
Sekadar informasi, penjualan ritel mobil Nissan di Indonesia (dalam setahun penuh) merosot terus menerus dari tahun ke tahun sejak tahun 2020 lalu. Fakta berbicara, pada tahun 2018 total penjualan ritel yang dibukukan Nissan Motors pada tahun 2018 masih sebanyak 6.999 unit.
Pada tahun berikutnya melonjak menjadi 12.570 unit. Namun meroketnya penjualan itu tidak berlangsung lama, karena di tahun 2020 penjualan menukik tajam alias ambrol menjadi 7.408 unit.
Bahkan pada tahun 2021 kembali ambrol menjadi 6.185 unit. Kemerosotan penjualan ritel kembali terjadi pada tahun 2022, dimana totalnya hanya 3.529 unit, yang sekaligus menjadikan mereka asal Jepang ini terlempar dari daftar 10 besar pabrikan dengan penjualan terbanyak di Indonesia. (Swe/Aa)