Tangerang, Mobilitas – Sampai dengan 25 Oktober tengah hari, baru 1.418 motor listrik dengan subsidi harga Rp 7 juta yang benar-benar sudah tersalurkan.
Data di situs resmi program subsidi harga sepeda motor listrik, Sisapira yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Rabu (25/10/2023) pukul 14.45 WIB menunjukkan, total jumlah motor listrik yang masih dalam proses pendaftaran subsidi yang diajukan oleh masyarakat baru 5.408 unit. Kemudian yang telah terverifikasi pemohonnya baru sebanyak 1.675 unit.
Artinya, dari total kuota 200.000 unit motor listrik yang disediakan oleh pemerintah untuk mendapatkan subsidi harga pembelian, ternyata baru 8.501 unit yang telah diminati. Sehingga, dari kuota tersebut tersisa 191.499 unit.
Sebelumnya, di sela pembukaan hajatan Indonesia Motorcycle Show (IMOS+) 2023 di ICE, BSD City, Tangerang, Menteri Perindustrian mengakui penyerapan motor bersumber tenaga dari setrum itu masih minim di Tanah Air. Padahal, kata dia, pemerintah telah menyederhanakan persyaratan untuk memperluas konsumen yang berhak mendapatkan subsidi.
“Sekarang kan syaratnya tidak berbelit-belit. Cukup dengan KTP (Kartu Tanda Penduduk) satu NIK (Nomor Induk Kependudukan) untuk pembelian satu motor. Tetapi harus diakui penyerapannya memang masih rendah. Tentu ini diperlukan edukasi (baik oleh pemerintah maupun agen pemegang merek motor listrik) ke masyarakat,” tandas Agus.
Sementara itu, data di Kementerian Perindustrian yang disitat Mobilitas, di Jakarta, Rabu (25/10/2023) menunjukkan, saat ini ada 48 perusahaan agen pemegang merek (APM) sepeda motor listrik di Indonesia. Data juga berbicara, sampai dengan akhir September tahun ini, jumlah populasi sepeda motor listrik baru sebanyak 67.002 unit.
Pada kesempatan berkreliling booth setelah membuka IMOS+2023, Menteri Agus juga sempat mampir ke booth ALVA, salah satu produsen dan pemasarn speda motor listrik ALVA di Indonesia. Pabrikan ini mulai meluncurkan produknya pada tahun 2022 lalu, dan memproduksi motornya di ALVA Manufacturing Facility, di Cikarang, Jawa Barat. (Han/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id