Jakarta, Mobilitas – Bagi Indonesia Tim Balap Gresini Racing tak hanya menjadi idola baru bagi masyarakat, tetapi juga memiliki arti tersendiri untuk promosi potensi wisata negeri ini.
Maklum, tim MotoGP asal Faenza, Italia, yang didirikanmantan pembalap Fausto Gresini pada tahun 1997 itu menjadi tim balap yang mayoritas sponsornya berasal dari Indonesia. Sejak bergabung dengan Ducati sebagai tim satelit pada 2022 tim itu berkolaborasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif dan Pariwisata.
Selain di laga MotoGP yang merupakan kelas tertinggi di laga balap motor dunia, jalinan kerjasama antara Indonesia dengan Gresini juga terjadi pada laga balap Moto2 yakni melalui Federal Oil Gresini Moto2. Kemudian Indonesia Racing Gresini Moto3 dan di laga balap motor listrik atau MotoE dengan tim Indonesia E-Racing Gresini MotoE.
Kini di tahun 2023, kegandrungan masyarakat Indonesia terhadap tim itu semakin menjadi karena dua pembalap tampil maksimal di beberapa seri balap MotoGP 2023. Mereka adalah Fabio di Giannantonio (Diggia) dan Alex Marquez.
Bahkan perhatian pecinta balap dunia tertuju padanya, setelah Juara Dunia MotoGP enam kali dari Tim Repsol Honda, Marc Marquez dikabarkan bergabung dengan tim tersebut. Mayoritas pecinta laga balap motor paling bergengsi di dunia itu pun mengakui betapa semakin besarnya potensi tim tersebut menjadi tim hebat di MotoGP.
Namun, semua itu tak lepas dari peran Chief Executive Officer (CEO) yang juga pemilik Tim Gresini, Nadia Padovani Gresini. Dia adalah janda mendiang Fausto Gresini, yang mengambil alih kepemimpinan pengelolaan tim, pada 29 April 2021, tak lama setelah Fausto meninggal akibat terpapar virus Covid-19 pada 23 April tahun itu.
Nadia memegang dua peran sekaligus, yakni sebagai pemilik tim dan sebagai team principal atau ketua tim. Dua anak laki-lakinya – yakni Lorezon dan Luca – ikut membantu mengelola tim warisan sang ayah.
Dengan jabatan tersebut, Nadia sekaligus menjadi wanita pertama yang menjadi bos tim MotoGP sepanjang sejarah balapan itu mulai dgelar hingga saat ini. Meski, hingga kini tak ada informasi yang menguak jatidiri Nadia.
Kapan ibu dari Lorenzo, Luca, Alice, dan Agnese dilahirkan dan siapa orang tuanya. Begitu pula latar belakang pendidikan dan kegiatannya sebelum menikah dengan Fausto Gresini.
Namun, apa pun latar belakang sosial dan ekonomi Nadia tidaklah penting. Karena, yang pasti Nadia kini terbukti mampu menjadi pemimpin dan pengelola tim balap kelas dunia.
Nadia telah menjelma menjadi wanita perkasa di tengah olah raga adu kecepatan motor paling dashyat yang sampai saat ini masih didominasi pria. Meski dia wanita biasa -bukan pembalap atau selebriti berkocek tebal – namun dia sanggup merawat dan membangun kembali tim balap warisan almarhum sang suami. (Aa/berbagai sumber)