Jakarta, Mobilitas – Harley-Davidson meluncurkan lima model anyar ke pasar Indonesia sebagai bagian dari strateginya menggempur pasar Asia-Pasifik yang dinilai masih menjanjikan. Model anyar ini dibanderol mulai dari Rp 420 juta.
Managing Director, Harley-Davidson, Asia Emerging Markets & India, Sajeev Rajasekharan, dalam keterangan resmi yang dirilis di Jakarta, Senin (14/6/2021) mengatakan pihaknya optimis model-model anyar itu bakal direspon positif oleh konsumen Indonesia. Pasalnya, model-model yang diluncurkan pada tahun 2020 itu sebelumnya sudah banyak diminati oleh masyarakat.
“Sejak diluncurkannya lini motor model tahun 2021 kami telah mendapatkan ketertarikan yang luar biasa dari masyarakat di wilayah ini dan percaya bahwa melalui pengumuman ini, respon positif akan diberikan oleh komunitas penggemar di Indonesia,” tutur Sajeev.
Lima model anyar itu terdiri dari Street Bob 114 dan Fat Boy 114. Kemudian trio hot rod bagger atau touring yakni Road King Special, Road Glide Special dan Street Glide Special.
Dengan hadirnya model-model anyar tersebut, kini model Harley-Davidson yang dijajakan di Indonesia meliputi Sporter Fat Boy Iron 883 berbanderol Rp 420 juta, dan Forty-Eight Rp 515 juta. Lalu Softail terdiri dari Street Bob 114 yang dibanderol Rp 625 juta dan Fat Bob 114 dihargai Rp 665 juta.
Kemudian Fat Boy 114 dibanderol Rp 680 juta, dan Breakout 114 dibanderol Rp 710 juta. Sedangkan di jajaran model Touring, ada Road King Special berharga Rp 850 juta, Street Glide Special dengan harga Rp 985 juta.
Lalu varian Road Glide Special dihargai Rp 985 juta. Dan keempat varian Ultra Limited dibanderol Rp 1,05 miliar.
Tahun 2020 jeblos
Sepanjang tahun 2020 lalu, penjualan motor asal Milwaukee, Wisconsin, Amerika Serikat ini merosot. Selain karena pasar yang melempem akibat ekonomi dunia yang remuk diterpa pandemi Covid-19, banyak model-model Harley yang tak diminati pasar.
Laman Motorcycle Data, belum lama ini, menyebut sepanjang tahun 2020 itu total penjualan yang dibukukan Harley-Davidson hanya 180,336 uni. Jumlah ini jeblos 18% dibanding tahun sebelumnya.
“Di Amerika Serikat, penjualan turun 19,2%. Di Etopa menyusut 16,3%. Hanya di beberapa negara Harley-Davidson angka penjualan yang positif: yakni di Cina, Turki, Rusia, dan Selandia Baru,” tulis media yang melakukan riset di 80 negara itu.
Padahal di tahun 2019, penjualan juga sudah ambrol. Seperti dilansir laman milik bursa saham Nasdaq dan Retail Asia News, sepanjang tahun 2019 membukukan penjualan sebanyak 218.273 unit. Jumlah ini ambles 4,3% dibanding tahun sebelumnya.
Adapun di kuartal pertama tahun 2021 – atau dari Januari hingga Maret lalu – manajemen Harley mengklaim penjualannya naik. “Penjualan di kuartal pertama mencapai 44.200 unit naik 9% dibanding penjualan selama kurun waktu yang sama tahun 2020 yang masih sebanyak 40.400 unit,” bunyi keterangan resmi pabrikan. (Jrr/Swe/Aa)