Beijing, Mobilitas – Pabrikan yang merupakan bagian dari grup Zhejiang Hezhong New Energy Automobile (Hozon Auto) itu membukukan amblesnya penjualan.
Data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Jumat (17/11/2023) menunjukkan, sepanjang Januari – Oktober tahun ini, jumlah mobil Neta yang terjual ke diler (wholesales) sebanyak 91.478 unit. Jumlah ini anjlok 29,2 persen dibanding total wholesales yang diraupnya selama periode sama di 2022.
Pada bulan Oktober saja, jumlah angka wholesales yang berhasil diserok pabrikan yang bermarkas di kota Tongxiang, Provinsi Zhejiang, Republik Rakyat Cina itu hanya 9.896 unit. Jumlah tersebut ambrol hingga 45,1 persen dibanding total angka wholesales yang dikoleksinya pada bulan yang sama di 2022.
Namun, cerita jebloknya penjualan mobil Neta di negaranya sendiri itu bukan terjadi di bulan Oktober saja.
Sebab, di sembilan bulan sebelumnya atau Januari – September 2023, total wholesales yang dibukukannya telah ambles 26,6 persen, dengan total 81.582 unit.
Bahkan, tak hanya penjualan mobil ke diler saja yang jeblok, tetapi juga penjualan dari diler ke konsumen atau penjualan ritel. Fakta berbicara, selama sembilan bulan pertama tersebut total jumlah penjualan ritel mobil Neta di Cina hanya 78.401 unit, merosot 19,7 persen dibanding kurun waktu yang sama di 2022.
Sekadar informasi, Neta Auto kini juga telah masuk ke pasar Indonesia, setelah memperkenalkan produknya di hajatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, pada Agustus lalu. Bahkan, sekarang salah satu dari mobil listriknya yakni Neta V telah dijual dengan harga Rp 379 juta on the road Jakarta. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id