Beijing, Mobilitas – Sampai saat ini gigafactory Tesla yang berada di Shanghai, Republik Rakyat Cina menjadi basis produksi Tesla Model 3 dan Model Y.
Selain dijajakan di pasar dalam negeri Cina, keduanya juga diekspor ke berbagai negara di Asia, Amerika, Australia, serta Eropa. Bahkan di Negeri Tirai Bambu itu, mobil listrik Tesla menjadi salah satu mobil listrik murni (mobil listrik baterai atau BEV) terlaris.
Sementara, data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) dan Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang dikutip Mobilitas, di Jakarta, Selasa (21/11/2023) menunjukkan, selama Januari – Oktober tahun ini, Tesla Inc Cina berhasil melego 462.355 mobil setrum buatannya di pasar lokal Cina.
“Jumlah penjualan yang dibukukan Tesla di pasar lokal ini meningkat 37,87 persen year on year (dibanding periode sama pada tahun sebelumnya),” bunyi keterangan CPCA.
Pada kurun waktu yang sama, 308.816 mobil Tesla dikapalkan ke berbagai negara tujuan ekspor. Jumlah mobil yang diekspor tersebut melonjak 40,74 persen dibanding jumlah yang dikirimkan ke luar negeri selama periode sama di 2022.
Sekadar informasi, Republik Rakyat Cina saat ini masih tercatat sebagai pasar mobil elektrifikasi (mobil listrik dengan teknologi hybrid dan BEV) atau New Energy Vehicle (NEV) terbesar di dunia. Selama sepuluh bulan pertama tahun ini, 7.352.066 NEV diproduksi di negara berpenduduk 1,425 miliar jiwa itu, melonjak 33,9 persen dibanding periode sama di tahun lalu.
Pada saat yang sama, jumlah NEV yang terjual di pasar dalam negeri mencapai 7.284.102 unit. Jumlah mobil elektrifikasi yang terjual tersebut menanjak 37,8 persen dibanding sepuluh bulan pertama pada 2022. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id