Tokyo, Mobilitas – Pemangkasan target penjualan itu hanya untuk mobil listrik murni (BEV) saja, tidak termasuk mobil listrik jenis hybrid (paduan motor listrik dan mesin konvensional).
Laporan Electrek dan Automotivenews yang disalin Mobilitas, di Jakarta, Kamis (30/11/2023) menyebut sepanjang semester pertama tahun fiskal 2023/2024 (April – September 2023) penjualan mobil elektrifikasi Toyota masih didominasi mobil hybrid. Totalnya mencapai 1,7 juta unit di periode itu.
Sementara, mobil listrik murni atau mobil listrik baterai (BEV) pabrikan itu yang terjual selama periode sama hanya 59.000 unit. Total gabungan penjualan mobil elektrifikasi itu (hybrid dan BEV) setara dengan 35,3 persen dari jumlah mobil Toyota yang terjual pada April – September 2023 (yang mencapai 4,7 juta unit menurut data perusahaan).
Namun, dalam laporan penjualan semesteran, Chief Financial Officer Toyota Motor Corporation Yoichi Miyazaki menyatakan perusahaannya memangkas proyeksi penjualan mobil lisrtrik murni (BEV) – yang meliputri mobil listrik murni Toyota dan Lexus – dari semula 202.000 unit menjadi 123.000 unit sepanjang tahun fiskal 2023/2024. Artinya, proyeksi penjualan dipangkas hingga 40 persen.
“Hal ini didasari pertimbangan menurunnya penjualan (mobil Toyota) di pasar Cina. Penyesuaian (pemangkasan proyeksi ini) disebabkan semakin intensifnya perang harga mobil listrik di negara itu (Cina, yang merupakan pasar terbesar mobil listrik di dunia dengan porsi 70 persen),” papar Miyazaki.
Seperti dilaporkan The People Daily menyebut akibat ikut perang harga, Toyota bersama mitra lokalnya di Cina yakni Gaungzhou Automobile Group Corporation (GAC) kelabakan. Akibat memangkas harga jual Toyota bersama GAC merumahkan (PHK) karyawan di pabriknya.
Sementara, data Asosiasi Pabrikan Mobil Cina (CAAM) dan Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang disitat Mobilitas, di Jakarta, Kamis (30/11/2023) menyebut sepanjang Januari – September 2023, Toyota menjual 1.384.600 mobil di Negeri Tirai Bambu itu. Jumlah penjualan mobil itu (konvensional, hybrid, dan listrik) ambles 4,27 persen dibanding periode sama di 2022. (Din/Aa)
Mengawali kiprah di dunia jurnalistik sebagai stringer di sebuah kantor berita asing. Kemudian bergabung dengan media di bawah grup TEMPO Intimedia dan Detik.com. Sejak 2021 bergabung dengan Mobilitas.id