Tokyo, Mobilitas – Mobil listrik Honda ini pertama kali diperkenalkan di hajatan Geneva Motor Show 2029.
Setelah itu, mulai tahun 2020 Honda Motor menjualnya dengan dua pilihan jarak tempuh, yakni 200 kilometer (km) dan 220 km sekali isi daya baterai. Maklum, daya baterainya hanya 35,5 kWh.
Mobil setrum yang dibanderol US$ 38.000 – US$ 42.000 atau sekitar Rp 587,8 – Rp 649,7 juta (kurs US$ 1 = Rp 15.516) ini sempat menyabet penghargaan. Pada tahun 2022 misalnya mendapatkan penghargaan Red Dot Design Award, dan tahun berikutnya menyabet gelar World Urban Car of the Year 2021.
Namun, ternyata dalam penjualan tak seperti moncernya gelar yang diraihnya. Data Green Car Congress dan World EV Forum yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Kamis (14/12/2023) menunjukkan sepanjang tahun 2020 mobil ini hanya laku sebanyak 4.078 unit. Tahun berikutnya atau tahun 2021 hanya 3.752 unit.
Bahkan di tahun 2022, total penjualannya semakin ambles, karena hanya 1.748 unit. Padahal, saat awal meluncurkannya Honda Motor mengaku menargetkan mobil itu terjual 10.000 unit saban tahunnya.
Kini seperti dirilis dalam situs resmi Honda Motors Company Jepang yang disitat Mobilitas di Jakarta, Kamis (14/12/2023), produksi mobil itu bakal dihentikan alias disetop pada Januari 2024 nanti. Kabar lain menyebut, Honda akan meluncurkan model mobil listrik anyar di hajatan Consumer Electrnic Show (CES) 2024 yang berlangsung di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat pada 9 – 12 Januari 2024 nanti. (Din/Aa)