Jakarta, Mobilitas – Fakta berbicara, sepanjang Januari hingga November 2023, penjualan kendaraan jenis pick up (pikap) di Indonesia merosot dibanding periode sama pada tahun lalu.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Sabtu (30/12/2023), menunjukkan selama Januari hingga November 2023 total kendaraan pick up yang terjual ke diler (wholesales) sebanyak 109.230 unit. Jumlah ini merosot 15 persen dibanding periode sama di tahun lalu yang mencapai 129.563 unit.
Data juga memperlihatkan selama sebelas bulan pertama 2023 itu, pick up Daihatsu Gran Max membukukan penjualan terbanyak. Totalnya 41.168 unit, menyusut 4,4 persen dibanding penjualan yang dibukukannya selama periode sama di tahun lalu.
Dia disusul pick up Suzuki Carry yang terjual 38.615 unit (merosot 21,3 persen). Berikutnya, pikap Mitsubishi L-300 yang laku sebanyak 13.289 unit (merosot 23,4 persen), Isuzu Traga PHR yang terlego 10.181 unit (merosot 22 persen), serta DFSK Super Cab yang terjual 691 unit (anjlok 66,1 persen).
Ihwal merosotnya penjualan kendaraan niaga jenis pikap ini, Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto yang dihubungi Mobilitas di Jakarta, Kamis (28/12/2023) mengatakan hal itu tak lepas dari kondisi sosial dan ekonomi. Dia menyebut, saat ini banyak pelaku usaha yang menahan pembelian barang modal, termasuk kendaraan pick up sebagai sarana penunjang operasional bisnis, karena melihat kondisi pemilihan umum.
“Artinya, faktor kepastian kondisiakibat kegiatan politik menjadi penyebab sikap pengusaha yang menahan belanja. Terlebih, beberapa sektor yang menggunakan kendaraan ini seperti perkebunanan, harga hasil produknya juga kurang bagus akibat permintaan di pasar global yang menurun,” papar Jongkie.
Kendati begitu, Jongkie meyakini potensi pasar kendaraan jenis itu di Tanah Air masih sangat besar. Sebab, banyak sektor usaha yang membutuhkan kendaraan itu terus berkembang mulai dari yang skala kecil menengah hingga besar. (Jrr/Aa)