Munich, Mobilitas – Selama Januari hingga Desember 2023, jumlah mobil listrik baterai (BEV) yang terjual di negara itu meningkat 11 persen dibanding tahun sebelumnya.
Data Otoritas Transportasi Federal (KBA) Jerman yang dinukil Mobilitas di Jakarta, Sabtu (6/1/2023) menunjukkan selama setahun penuh di 2023, mobil setrum murni (BEV) yang terlego di negara dengan petekonomian terbesar di Eropa ini mencapai 525.000 unit. Jumlah itu setara dengan 18 persen dari total penjualan seluruh mobil (listrik dan konvensional) di Negeri Panzer itu, yang sebanyak 2,84 juta unit.
“Masih di segmen mobil elektrifikasi, selain BEV juga terdapat penjualan mobil plug-in hybrid (PHEV) yang sebanyak 175.000 unit atau setara dengan 6 persen dari total penjualan mobil (di Jerman). Jumlah penjualan PHEV ini merosot hingga 50 persen dibanding tahun 2022,” bunyi keterangan KBA.
Menariknya, ternyata mobil-mobil berteknologi sumber tenaga dari setrum itu tak hanya buatan pabrikan asal Eropa, Amerika, atau Korea saja, tetapi juga dari Republik Rakyat Cina (Cina). Bahkan, mobil asal Cina menunjukkan kinerja penjualan yang moncer.
Fakta data berbicara, selama tahun 2023 itu merek asal Inggris yang dimiliki pabrikan mobil kondang asal Shanghai Cina, SAIC Motor Corporation –yakni Morris Garage – membukukan penjualan sebanyak 21.232 unit. Penjualan yang melejit 54 persen itu menjadikan pabrikan ini berada di urutan pertama dalam daftar penjual mobil listrik terbanyak.
Sementara, pabrikan asal Baoding, Great Wall Motor (GWM) melalui salah satu mereknya yakni Ora tak kalah mencorong. Total mobil setrum yang dijualnya mencapai 4.660 unit, yakni Ora Good Cat dengan sejumlah varian.
Sekondan GWM, yaitu Build Your Dream (BYD) yang bermarkas di Shenzhen, Cina, pada saat yang sama melego 4.139 unit. Pabrikan yang didirikan Wang Chuanfu dan sahamnya dimiliki investor kondang Warren Buffet itu, kini terus membombardir Eropa dengan model-model terbaru buatannya. (Din/Aa)