Jakarta, Mobilitas – Sepanjang tahun 2023 kemarin, sebanyak 21,699 juta mobil penumpang terjual ke konsumen (penjualan ritel) di Republik Rakyat Cina (Cina).
Data Asosiasi Mobil Penumpang Cina (CPCA) yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Rabu (10/1/2024) menyebut penjualan ritel sebanyak itu meningkat 5,6 persen dibanding tahun 2022.
“Dari total penjualan mobil penumpang tersebut, sebanyak 7,736 juta unit diantaranya merupakan mobil penumpang dengan sumber tenaga dari listrik. Jumlah penjualan itu melonjak 36,2 persen dibanding tahun sebelumnya,” bunyi keterangan CPCA.
Menariknya, penjualan ritel mobil penumpang bertenaga listrik itu didominasi oleh mobil buatan Build Your Dreams (BYD). Pabrikan asal Shenzhen, Cina, itu melego 2,706 mobil listrik ke konsumen (penjualan ritel) di Negeri Tirai Bambu tersebut, melonjak 50 persen dibanding 2022.
Fakta data juga berbicara, sepanjang tahun 2023 kemarin BYD berhasil melego 3.024.417 mobil di Cina maupun manca negara. Total penjualan secara grosir (wholesales) itu melonjak 61,9 persen dibanding tahun sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, 1,58 juta unit atau 52,3 persen merupakan mobil listrik baterai. Sementara 1,44 juta unit lainnya atau 47,7 persen merupakan mobil PHEV.
Sejumlah analis industri menyebut, BYD yang sejak Maret 2022 berhenti memproduksi mobil konvensional (berbahan bakar bensin maupun solar) dan fokus ke produksi mobil elektrifikasi (mobil listrik abterai atau BEV dan mobil listrik plug-in hybrid atau PHEV) berhasil memainkan strategi ciamik.
“Sejak konsentrasi ke mobil listrik, BYD langsung membuat diversifikasi produk dengan ragam merek. (selain merek BYD) juga ada merek Dynasti, Ocean, Denza, Fangchenbao, serta YangWang,”ungkap analis industri di Bursa Saham Hangseng Hong Kong, Robert Lee kepada Asia Business Insight.
Kedua, dengan ragam sub-brand tersebut, BYD juga mampu memainkan jurus di segala segmen pasar. Pabrikan yang sebagian sahamnya dimiliki investor kondang Warren Buffet itu memproduksi beragam model mobil listrik dengan varian harga yang sesuai dengan berbagai daya beli konsumen.
“Dari brand-brand itu saling berbagi platform yang mampu menghemat biaya. Sehingga, BYD memiliki ragam varian lengkap dari segmen entry level hingga kelas premium. Terlebih, BYD memiliki supply chain yang kuat termasuk produksi baterai sendiri,” tandas Lee.
Sekadar informasi, kini pabrikan yang didirikan Wang Chuanfu itu mulai menggarap pasar mobil listrik di Indonesia. Rencananya, mobil-mobil listrik BYD yang secara resmi diluncurkan di hajatan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 itu, akan diperkenalkan di Tanah Air pada Kamis (18/1/2024) pekan depan. (Anp/Aa)