Maranello, Mobilitas – Pabrikan mobil super (super car) yang bermarkas di Maranello, Italia, ini baru akan mengumumkan kinerja penjualan dan keuangan selama 2023 pada 1 Februari 2024 nanti.
“Pengumuman kinerja selama 2023 itu juga termasuk laporan penjualan dan kinerja keuangan selama kuartal keempat 2023,” bunyi keterangan Ferrari NV di situs resmi perusahaan yang dikutip Mobilitas di Jakarta, Senin (29/1/2024).
Namun, beberapa waktu lalu pabrikan mobil berlambang kuda jingkrak itu memperkirakan sepanjang tahun 2023 lalu total nilai penjualan yang diraupnya selama tahun 2023 mencapai 5,9 miliar euro. Nilai ini melampaui target yang ditetapkan sebelumnya, yang sebesar 5,8 miliar euro.
Sementara, laporan penjualan selama tiga kuartal sebelumnya atau dari Januari hingga September memperlihatkan Ferrari NV telah mengoleksi angka penjualan sebanyak 10.418 unit.Jumlah itu dibukukan pada kuartal pertama (Januari – Maret) sebanyak 3.567 unit, kemudian di kuartal kedua (April – Juni) 3.392 unit, dan di kuartal ketiga (Juli – September) sebanyak 3.459 unit.
Menariknya, dari jumlah mobil yang terjual itu, model berteknologi hybrid semakin diminati konsumen. Setidaknya, ini terlihat dari penjualan selama kuartal kedua, dimana dari total mobil yang terjual (3.392 unit) sekitar 43 persen atau 1.458 unit diantaranya merupakan model hybrid.
Model-model berteknologi hybrid yang diboyong konsumen ke garasi mereka itu adalah Ferrari 296 GTB, Ferrari 296 GTS, Ferrari SF90 Stradale, dan Ferrari SF90 Spider. Penjualan model hybrid meningkat di kuartal ketiga, dengan porsi 44 persen.
Ferrari saat ini tengah melakukan transisi teknologi sumber tenaga mobil buatannya ke teknologi elektrifikasi, meski hal itu dilakukan dengan sangat hati-hati. Pabrikan telah membuat rencana, pada rentang waktu tahun 2023 – 2026 akan meluncurkan 15 model baru.
“Dari 15 model baru tersebut, salah satunya adalah model bersumber tenaga dari listrik murni (BEV) yang akan diluncurkan pada tahun 2025,” tulis Road & Track mengutip sumber di Ferrari NV. (Jrr/Aa)