Jakarta, Mobilitas – Banyak kalangan termasuk para investor mengkritik Toyota yang dinilai lambat dalam bersaing di pasar mobil listrik murni (BEV).
Laporan EV Journal dan Motor1 yang merilis laporan penjualan Grup Toyota (merek Toyota, Daihatsu, dan Hino) dan dikutip Mobilitas di Jakarta, Jumat (2/2/2024) menyebut, sepanjang tahun 2023 lalu, grup Toyota berhasil melego mobil sebanyak 11.233.039 unit. “Dari total jumlah mobil yang terjual itu, penjualan mobil listrik baterai sebanyak 104.018 unit atau 0,926 persen,” tulis media tersebut.
Memang, Toyota melaporkan penjualan mobil elektrifikasi sepanjang tahun 2023 itu mencapai 3.679.557 unit. Namun, dari total penjualan itu yang terbanyak adalah mobil hybrid yakni 3.420.004 unit, plug-in hybrid 124.755 unit, midl hybrid 26.859 unit, mobil listrik baterai (BEV) 104.018 unit, fuel cell alias mobil hidrogen 3.921 unit.
Sebelumnya, pada 23 Januari lalu, Chairman Toyota Akio Toyoda seperti dilaporkan Bloomberg mengatakan pabrikannya menempuh strategi multi phatways dalam menuju era elektrifikasi. Artinya, menyuguhkan beragam varian mobil elektrifikasi sesuai dengan kebutuhan, kondisi, maupun kemampuan konsumen.
Toyoda bahkan mengatakan penjualan mobil listrik baterai (BEV) di dunia tak akan lebih dari 30 persen dari total jumlah mobil yang terjual. Menurutnya, sebesar apapun tingkat kemajuan BEV tetap tidak mampu mengalahkan penjualan mobil elektrfikasi lainnya.
“Kendaraan hybrid, kendaraan listrik berbahan bakar hidrogen, dan mesin pembakaran tetap akan menguasai 70 persen pasar otomotif dunia,” ujar cucu pendiri Toyota itu. (Din/Aa)